Kembali Serang Palestina, Israel Ingkar Janji, Persis Sifat Bani Israil dalam Al-Qur’an

Menggambarkan kondisi kaum Bani Israil di zaman dahulu yang menunjukkan sifat Bani Israil

Israel kembali menyerang Palestina beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata diteken pada Rabu (15/01/2025). Buntut dari serangan itu, sedikitnya 77 orang tewas, termasuk 21 anak dan 25 wanita. Memang, gencatan senjata baru akan resmi dimulai pada Ahad (19/01/2024), namun tak semestinya Israel kembali menyerang saat warga Palestina di mana mereka baru saja merasa lega dan aman di negaranya sendiri. Dengan begitu, Israel telah berbuat culas dan ingkar janji untuk menyudahi perang. Sifat bangsa Israel ini persis seperti sifat Bani Israil telah diterangkan oleh Allah Swt dalam Al-Qur’an.

Pada kitab suci agama Islam, Allah menerangkan berbagai perilaku dan sifat Bani Israil agar menjadi peringatan dan tidak ditiru oleh umat muslim dan semua manusia. Apa saja sifat-sifat itu? Mari kita telusuri lebih lanjut dengan menyimak penjelasan berikut.

Baca juga: 

Sifat Bani Israil dalam Al-Qur’an

Bani Israil adalah keturunan Nabi Yakub as melalui 12 anaknya yang kemudian menjadi nenek moyang dari 12 suku Israel. Sebagian besar Bani Israil adalah pemeluk agama Yahudi. Dalam Al-Qur’an, kaum ini termasuk yang diberikan banyak nikmat oleh Allah Swt. Namun mereka justru menjadi pembangkang, bukan hanya kepada Allah, tetapi juga kepada utusan-utusan Allah (Nabi dan Rasul). Berikut sederet sifat Bani Israil yang disebutkan oleh Al-Qur’an:

1. Ingkar Janji

“…(tetapi) mereka (Bani Israil) melanggar janji mereka, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang telah diperingatkan kepada mereka…”
(QS. Al-Maidah: 13)

Ayat di atas menerangkan bahwa Bani Israil sering kali mengingkari janji mereka. Salah satunya adalah mereka tidak segan mengubah perkataan Allah dalam kitab Taurat, juga tidak memelihara dan melaksanakan isinya. Allah pun memperingatkan Nabi Muhammad Saw agar berhati-hati dengan Bani Israil, karena ke depan Nabi dan anak cucunya akan menghadapi bermacam-macam tipu daya dan pengkhianatan Bani Israil.

“Dan mengapa setiap kali mereka mengikat janji, sekelompok mereka melanggarnya? Bahkan sebagian mereka tidak beriman.”
(QS. Al-Baqarah: 100)

Pada ayat yang lain, Allah menegaskan bahwa hanya sedikit saja bagian dari Bani Israil bisa menepati janjinya, sedangkan sebagian besar lain tidak beriman. Banyak sifat buruk yang berkumpul dalam diri kaum Bani Israil. Mereka adalah pendengki, keras kepala, licik, dan selalu mengingkari janji. Meski begitu, masih bisa ditemui sebagian kecil dari mereka yang beriman.

2. Keras Kepala, Kasar, dan Suka Menentang Nabi Allah

Bani Israil sering kali menunjukkan sifat abusive atau kasar, juga penentangan terhadap nabi-nabi utusan Allah yang datang untuk membimbing mereka. Satu peristiwa yang terkenal adalah saat Bani Israil menentang hingga berbuat kasar kepada Nabi Musa as. Padahal, Nabi Musa membawa pesan dan petunjuk dari Allah, namun Bani Israil menolah untuk mengimaninya dan malah menghadangnya.

“Dan sesungguhnya Kami berikan kepada Musa kitab dan Kami segerakan di belakangnya (menjadi nabi) saudaranya Harun sebagai penolong.”
(QS. Al-Baqarah: 87)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt telah memberikan Musa as dan saudaranya, Harun as, peran sebagai pembimbing bagi Bani Israil. Namun, sikap keras kepala dan penentangan yang dilakukan Bani Israil terhadap petunjuk Allah telah membuat mereka tersesat.

Baca juga: Mukjizat Nabi Musa AS dan Bentuk Perjuangannya

Menggambarkan kondisi kaum Bani Israil di zaman dahulu yang menunjukkan sifat Bani Israil

3. Kikir dan Tamak

Sifat Bani Israil lain yang terkenal adalah kikir dan tamak. Mereka cenderung mengejar harta dan kekayaan duniawi tanpa memperhatikan kebutuhan sesama. Bahkan, ketika mereka diberi karunia oleh Allah Swt, mereka sering kali lalai dalam mensyukuri nikmat tersebut, justru menunjukkan sikap tamak.

“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: ‘Wahai Musa, kami tidak akan sabar dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu agar Dia mengeluarkan untuk kami dari apa yang tumbuh dari Bumi, yaitu sayuran-sayuran, ketimun, bawang, kacang lentil dan bawang merah’. Berkatalah Musa: ‘Maukah kamu memperdagangkan apa yang rendah itu dengan apa yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu negeri, maka sesungguhnya bagi kamu apa yang kamu inginkan’. Dan mereka ditimpa oleh kerendahan dan kehinaan dan mereka memperoleh kemurkaan Allah. Yang demikian itu disebabkan mereka senantiasa mendustakan ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka memberontak dan melampaui batas.”
(QS. al-Baqarah: 61)

Ayat di atas menggambarkan ketamakan Bani Israil yang tidak pernah puas dengan nikmat Allah Swt. Mereka selalu meminta lebih banyak, bahkan menunjukkan ketidakbersyukuran, sehingga menimbulkan murka Allah.

4. Sombong

Sifat Bani Israil berikutnya adalah adalah sombong atau tinggi hati. Mereka menaruh kebanggaan yang berlebih pada kaumnya sendiri, sehingga meremehkan orang lain, utamanya Nabi-Nabi yang diutus Allah. Bani Israil menyombongkan keturunan mereka dan menganggap rendah yang lain.

“Dan (ingatlah) orang-orang Yahudi dan Nasrani telah mengatakan: ‘Kami adalah anak-anak Allah dan yang dicintai-Nya’. Katakanlah: ‘Mengapa Allah mengazab kamu karena dosa-dosa kamu? Sebenarnya kamu adalah manusia di antara manusia yang diciptakan-Nya’. Dia mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendaki-Nya. Dan kepunyaan Allah-lah segala kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dan kepada-Nya jualah kita semua dikembalikan.”
(QS. Al-Maidah: 18)

Ayat di atas menegaskan sifat sombong dan merasa eksklusif sebagai “anak-anak Allah” telah menyebabkan Bani Israil tersesat. Mereka lupa bahwa semua manusia adalah makhluk Allah yang sama di hadapan-Nya.

Hingga hari ini, sifat-sifat buruk Bani Israil itu pun masih melekat dengan mereka yang kini dikenal sebagai bangsa Israel. Mereka culas, kasar, munafik, sombong, dan tidak takut kepada Allah Swt. Nauzubillahiminzalik

Sahabat, dengan memahami beragam sifat Bani Israil yang ada dalam Al-Qur’an, semoga kita bisa menjauhinya. Jadikanlah kisah-kisah tersebut sebagai pelajaran berharga. Kita perlu berusaha keras dan meminta pertolongan Allah agar dijauhkan dari sifat-sifat buruk tersebut. Selain itu, mari kita rangkul dan bantu saudara-saudara kita di Palestina yang masih terus dijajah oleh bangsa Israel. (RQA)