Sinergi dengan Hitam Putih Trans 7, Dompet Dhuafa Galang Donasi Respon Bencana Kabut Asap

TANGERANG SELATAN- Bencana kembali menyambangi negeri ini. Musibah yang mendera kali ini bukanlah gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor, ataupun banjir, melainkan bencana kabut asap. Hampir menginjak tiga bulan sudah, bencana yang diakibatkan oleh kebakaran hutan ini melanda beberapa wilayah di Indonesia seperti Sumatera dan Kalimantan. Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura pun tak luput terkena imbas dari bencana ini. 

Di Pulau Sumatera sendiri, wilayah yang langsung terkena imbas dampak bencana kabut asap adalah Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau. Hampir semua sektor kegiatan terkena dampak dari kabut asap. Tahun ini, kawasan sebaran titik panas dari dampak tersebut terus meluas.

Dari sektor ekonomi, kesehatan hingga pendidikan terkena imbasnya. Banyak sekolah yang diliburkan, bahkan Dinas Pendidikan di Riau menambah waktu libur siswa didik di semua level sekolah sampai seminggu kedepan, lantaran masih memburuknya kondisi udara di sana.

Dampak terburuk lainnya adalah kesehatan masyarakat di wilayah bencana tersebut semakin memburuk. Indeks Standar Pencemaran Udara di Riau pada pertengahan September sudah di atas level berbahaya mencapai angka 984 psi (polutan standar indeks). Kondisi tersebut membuat pemerintah setempat menetapkan status darurat asap pada Provinsi Riau.

Kini puluhan ribu orang, baik anak-anak maupun dewasa terserang penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Dan, dampak dari ISPA tentu dapat terus berlanjut sebagai sakit jangka panjang. Jika kondisi ini dibiarkan begitu saja, bukan tidak mungkin kabut asap perlahan akan menjadi mesin pembunuh saudara kita di sana.

“Kabut asap ni membuat kami sulit sekali untuk bernafas dengan normal. Beberapa kali, saya pun juga merasakan sesak nafas ketika kabut asap dalam kondisi sangat tebal. Seringnya terjadi pada saat subuh dan malam hari. Memakai masker rangkap-rangkap dan membasahinya dengan air menjadi solusi darurat yang biasa kami manfaatkan untuk meminimalisir efek ini,” ujar Imam (25), salah satu warga Palembang terdampak asap.

Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa pun mengambil langkah cepat dalam merespon bencana yang pernah melanda sejak tahun 1997 ini. Bersinergi dengan Program Hitam Putih Trans 7, Dompet Dhuafa menggalang donasi untuk membantu masyarakat di wilayah Sumatera dan Kalimantan, mengurangi beban mereka.

“Insya Allah, penggalangan donasi, kami buka selama satu bulan. Target donasi yang kami himpun dalam bencana kabut asap ini sebesar Rp 10 Milyar,” ujar Ahmad Juwaini, Presiden Direktur Dompet Dhuafa.

Ahmad menuturkan, donasi yang terkumpul tersebut nantinya akan digulirkan untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan mendesak yang diperlukan bagi masyarakat. Sebelumnya, Ahmad melanjutkan, untuk penggalangan donasi sendiri Dompet Dhuafa telah membuka sejak tanggal 20 September lalu dan telah terkumpul sekitar ratusan juta rupiah dari para donatur.

“Alhamdulillah, respon baik kami terima dari para donatur. Insya Allah bantuan berupa masker sesuai standar kesehatan di wilayah bencana akan kami siapkan. Selain itu, kami akan buka layanan kesehatan bagi warga yang terkena ISPA,” jelasnya.

Tak hanya itu, melihat proses kegiatan belajar mengajar anak-anak di kawasan bencana yang kini terhambat, membuat Dompet Dhuafa juga berencana mengadakan program Homeschooling. Program tersebut dihadirkan, untuk membantu anak-anak mengejar ketertinggalan materi di setiap mata pelajaran.

“Kita punya relawan-relawan guru yang sudah terlatih di wilayah daerah bencana, dengan konsep datang ke setiap rumah, insya Allah program Homeschooling ini akan segera kita realisasikan,” pungkasnya.

Sejak awal bencana kabut asap terjadi, Dompet Dhuafa bersinergi dengan Dompet Dhuafa Riau dan Dompet Dhuafa Waspada telah bergerak cepat memberikan respon bantuan dengan pembagian lebih dari 1.000 masker kepada warga di Medan, Sumatera Utara. Di Provinsi Riau sendiri, setidaknya sebanyak 202 jiwa yang tinggal di sekitar Desa Sungai Pinang,  Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau telah memperoleh layanan kesehatan dari Aksi Layanan Sehat (ALS) yang digelar Dompet Dhuafa Riau. 

Dompet Dhuafa tentu tak dapat berjalan sendirian untuk terus mendukung kualitas hidup terbaik saudara kita di kawasan kabut asap. Berkomitmen untuk membantu Imam dan saudara-saudara yang terdampak kabut asap tersebut. Dompet Dhuafa ada karena kumpulan kebaikan para donatur semua. Maka kali ini, Dompet Dhuafa kembali mengajak para donatur turut andil dalam respon pengurangan dampak kabut asap terhadap kesehatan melalui sosialisasi dan pelayanan kesehatan gratis. Dompet Dhuafa yakin, sekecil apapun yang Bapak Ibu berikan, akan sangat berarti untuk saudara kita di Sumatera dan Kalimantan yang terdampak kabut asap.

Bantuan Bapak Ibu dapat disalurkan melalui :

 BCA        237.304.7171                                                                    

Mandiri 101.000.6475.733

Bapak/ibu juga dapat menyalurkan bantuan dengan kartu debit, kartu kredit, akun paypal atau ipaymu melalui portal donasi online Dompet Dhuafa di link :bit.ly/DaruratAsap

Gelora aksi #MelawanAsap juga dapat Anda simak di acara @HitamPutihT7 di link: 

https://youtu.be/JgXHFC-2FNQ

Info lebih lanjut, hubungi layanan donatur Dompet Dhuafa di 021-7416050