JAKARTA — Peduli Sulawesi Tengah, Sandiaga Uno berkunjung ke kantor Dompet Dhuafa di Gedung Filantropi, Warung Buncit, Jakarta Selatan, pada Senin (1/10/2018). Kunjungan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut diterima langsung oleh Direktur Utama Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan, yang didampingi oleh Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Bambang Widjojanto, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa, Ismail A. Said, Direktur Utama Dompet Dhuafa Social Enterprise, Iwan Ridwan, Direktur Program, Sabeth Abilawa, juga Direktur ZIS, Bambang Suherman.
Bersama Dompet Dhuafa, Sandi ingin mengumpulkan fakta lebih mendalam, agar langkah yang ditempuh terkait bantuan dan pemulihan di daerah bencana lebih efektif dan efisien. Atas nama pribadi, ia juga menyatakan bahwa kepedulian atas bencana yang terjadi di Palu.
Sandi mengatakan, “Hari ini adalah bagian dari pemetaan atas apa saja hal strategis yang harus dipersiapkan dan dilakukan untuk jangka panjang hingga pemulihan. Selain itu Dompet Dhuafa juga merupakan lembaga terpercaya dalam berbagai bidang kemanusiaan”.
Dalam pemaparannya, Bambang Widjajanto menuturkan bahwa rentetan bencana tersebut memiliki dampak trauma yang besar, begitupun hal yang didapat dari bencana gempa Lombok. Maka selain bantuan bentuk fisik, konsen kita dalam pemulihan adalah trauma psikolog. “Di setiap kesempitan ada kesempatan. Bangkitkan gotong royong, bahkan suatu pemberdayaan ekonomi agar para penyintas merasa mereka bukanlah korban dan kembali sanggup menjalani hari esok,” pungkas Bambang Widjojanto.
Imam Rulyawan menjelaskan bahwa Dompet Dhuafa merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa melalui dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Sodaqoh, Wakaf) yang tidak berpihak kepada partai politik, suku maupun agama manapun.
“Biasanya orang yang sedang dalam keadaan terhimpit, mempunyai sesuatu yang lebih tak terduga. Dalam hal ini adalah para penyintas dampak bencana. Saya sepakat dengan Dompet Dhuafa bahwa itulah sesuatu yang kita bangkitkan melalui pemberdayaan,” jelas Sandi.
Pada saat yang sama, tim respon kemanusiaan DMC (Disaster Management Centre) Dompet Dhuafa tengah berada di lokasi bencana dalam aksi evakuasi juga medis sejak Sabtu, 29 September 2018. Kendala akan air bersih, listrik, infrastruktur dan fasilitas umum yang rusak, serta masih banyak lagi hal yang harus diperhatikan. Namun kami juga berharap status bencana ini menjadi status bencana nasional. Karena akses kesana benar-benar tdk mudah, berbeda dengan di Lombok,” tutup Bambang Suherman. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)