PANDEGLANG, BANTEN — Kolaborasi kebaikan dapat dilakukan atas persamaan latar belakang, salah satunya dalam hal pendidikan. Hal ini pula lah yang menggerakkan hati para siswa dan pengajar Mutiara Harapan Islamic School (MHIS) untuk berbagi kebaikan dengan siswa MI Amarullah di Kampung Gunung Batu, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Kamis (22/2/2024).
MHIS menggandeng Dompet Dhuafa dalam Program Milenial Bangun Sekolah–program pendidikan yang mengupayakan agar anak-anak di pedalaman dapat belajar dengan nyaman–untuk melakukan renovasi pada gedung sekolah MI Amarullah. Siswa MHIS mengumpulkan dana sebesar Rp282.924.000 (dua ratus delapan puluh dua juta sembilan ratus dua puluh empat ribu rupiah) yang diperoleh dari kegiatan fundraising dan menggandeng PT Henan Putihrai Manajemen.
Selain untuk pembangunan, donasi diberikan dalam bentuk peralatan sekolah dan sanitasi, serta bangku senilai total Rp80.630.000 (delapan puluh juta enam ratus tiga puluh ribu rupiah), dan dalam bentuk cek senilai Rp202. 294.000 (dua ratus dua juta dua ratus sembilan puluh empat ribu rupiah).
Kepala Sekolah MHIS, Romansyah, menuturkan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan rasa empati para siswanya. Acara tahunan yang diadakan oleh MHIS ini juga menjadi sarana berkegiatan positif dan silahturahmi dengan anak-anak pelosok. Selain pembangunan gedung, ia menuturkan rencana MHIS untuk mengadakan kegiatan berkelanjutan dengan MI Amarullah, yakni pemberdayaan para tenaga pengajar.
“Mereka (siswa MHIS) melakukan penggalangan dana dengan cara berdagang makanan, membuat proposal dan mempresentasikannya pada mitra/kolaborator. Acara tahunan ini merupakan rihlah sekaligus upaya melatih rasa empati para siswa. Insyaallah akan ada keberlanjutan kegiatan setelah gedung (MI Amarullah) sudah siap,” tutur Romansyah.
Hal ini disambut baik oleh Siti Sulasiah selaku Kepala Sekolah MI Amarullah. Siti mengatakan bahwa sudah lama ia dan para siswanya memimpikan gedung yang layak untuk belajar. Siti menjelaskan bahwa saat musim hujan, air masuk ke dalam kelas, sebab jendela hanya terbuat dari kawat. Namun ketika siang hari, mereka harus merasakan panas matahari yang menembus seisi ruangan. Jumlah bangku pun tak memadai. Terkadang mengharuskan dua siswa duduk dalam satu bangku.
Baca juga: Bersama Dompet Dhuafa, Komunitas Ngakarya Lelang Karya, Bantu Bangun Sekolah di Pelosok
Faqih Syaraffaddin selaku GM Penghimpun ZIS Dompet Dhuafa, dalam kesempatannya menyampaikan data Kemendikbud yang menyatakan bahwa sebanyak 1,2 juta ruang kelas di Indonesia mengalami kerusakan. Dalam hal ini, Dompet Dhuafa bertekad melalui Program Milenial Bangun Sekolah untuk mengajak anak-anak muda turut berkontribusi menggalang dana bagi perkembangan dunia pendidikan.
“Insyaallah, pembangunan Gedung MI Amarullah akan dilakukan dalam waktu dua bulan,” ucap Faqih.
Acara bertajuk “Sister School Charity Involvement” kemudian ini ditutup dengan peletakkan batu pertama oleh Ari Citra Asmara selaku pimpinan PT Henan Putihrai Manajemen, Suhaemi selaku perwakilan MI Amarullah, Romansyah dan Syafiq selaku Kepala Sekolah dan Ketua OSIS MHIS, Faqih Syarafaddin selaku GM Penghimpun ZIS Dompet Dhuafa, dan Empud Nahrowi selaku Kepala Lurah.
Kegiatan dilanjut dengan fun learning bersama siswa MI Amarullah dan MHIS, sosialisasi sanitasi dan jenis-jenis sampah, serta penyerahan alat sanitasi oleh siswa MHIS. (Dompet Dhuafa)
Teks & Foto: Hany Fatihah Ahmad
Editor: Dhika Prabowo