JAKARTA — Masyarakat ibu kota sepertinya sudah tidak asing mendengar nama Sarinah. Pusat perbelanjaan tertua di Indonesia ini beberapa waktu yang lalu sempat menghentikan sementara aktivitasnya untuk melakukan renovasi serta pemugaran bangunan bersejarah yang masih dipergunakan sampai saat ini. Nilai bersejarah tersebut semakin kuat dengan ditemukannya relief berukuran 15 meter yang merupakan peninggalan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.
Waktu berlalu dan kini Sarinah sudah semakin siap untuk kembali menjadi pusat perekonomian masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Pada Senin (25/4/2022), digelar perhelatan “Soft Opening Sarinah Trade House”, kemeriahan kegiatan ini ditambah dengan berbagai penampilan menarik seperti Tari Saman dan keunikan aransemen musik dari Trashic besutan siswa-siswa SMART Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Trashic itu sendiri merupakan singkatan dari Trash Music atau yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah Musik Sampah yaitu aransemen yang dihasilkan dari berbagai barang-barang tidak terpakai. Mungkin kita tidak menyangka bahwa barang-barang yang terlihat seperti sampah ini bisa menghasilkan harmoni yang indah di telinga, ditangan siswa-siswa SMART Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa berbagai sampah tersebut menjadi bermanfaat dan bernilai seni.
“Trashic terinspirasi dari kami para siswa SMART, yaitu di sela-sela pelajaran kita suka pukul-pukul meja dan kursi. Tujuannya biar tidak jenuh pelajaran melulu. Jadi pelajaran berikutnya kami bisa fresh lagi,” ungkap Muhammad Syarif selaku Pembimbing Asrama siswa SMART Ekselensia Indonesia.
Setiap tahunnya komposisi personel dari Trashic memiliki budaya regenerasi yang selalu berganti di setiap angkatannya. Setiap generasi memiliki tanggung jawab untuk membimbing penerusnya dalam hal memainkan alat musik dari sampah dan dalam metode latihan. Sampai saat ini sudah ada 5 (lima) generasi yang silih berganti menjadi personel Trashic.
Syarif juga menambahkan, penampilan yang dilakukan para siswa-siswa SMART Ekselensia Indonesia di “Soft Opening Sarinah Trade House” selain menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka, namun menjadi hiburan disela-sela padatnya aktivitas yang sedang mereka tempuh. Rata-rata personel yang tampil ini adalah kelas 12 yang terpaksa tidak pulang ke kampung halaman karena akan menghadapi ujian kelulusan.
“Rata-rata mereka ini kelas 12, karena adik-adiknya sudah kita pulangkan menjelang Idul Fitri, sedangkan mereka tidak bisa pulang karena mereka akan menghadapi ujian tingkat akhir. Penampilan kali ini juga menjadi hiburan tersendiri bagi mereka, terakhir mereka performing itu sebelum pandemi, pasti mereka senang sekali bisa tampil di tempat seperti ini,” sambung Syarif.
SMART Ekselensia Indonesia merupakan fasilitas sekolah yang dihadirkan Dompet Dhuafa karena tergerak atas keprihatinan dan keluhan masyarakat akan minimnya pendidikan berkualitas dan ramah dhuafa di luar pulau Jawa. Didasari atas lima pilar program, kehadiran sekolah gratis ini menjadi salah satu bukti nyata Dompet Dhuafa untuk memajukan pendidikan dan melawan kemiskinan. Melalui sistem seleksi dari seluruh penjuru negeri, siswa yang lolos akan diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan dasar.
Mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Lokasinya berada di Lembaga Pengembangan Insani Kemang, Kabupaten Bogor. Tak hanya diberi pendidikan layak, para siswa juga akan dilatih kedisiplinannya melalui program akselerasi belajar lima tahun. Program ini terdiri atas tiga tahun untuk jenjang SMP dan dua tahun untuk jenjang SMA. Saat ini SMART Ekselensia Indonesia sudah berhasil mencetak banyak generasi pemimpin dengan berbagai posisi. Sebagian besar alumnus bahkan mendapatkan kehidupan lebih baik, ada juga yang kembali ke lapangan untuk menebar kebaikan di masyarakat. (Dompet Dhuafa / Arlen)