Siti Hawa, Potret Lansia Korban Banjir Bima

BIMA, NUSA TENGGARA BARAT — Tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh masyarakat Kota Bima akan datangnya banjir bandang dua kali dalam sepekan. Selama 40 tahun tidak pernah terjadi banjir yang mencapai ketinggian 0.75 – 1 meter. Walaupun menurut Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kota Bima, tidak ada korban yang meninggal, namun sebagian harta benda korban hanyut terbawa banjir.

Siti Hawa, sosok nenek berusia 70 tahun ini, bersyukur karena masih selamat dari banjir bandang. Meskipun harta bendanya sudah tidak dapat lagi diselamatkan. Kini nenek Siti hanya dapat terbaring di lokasi pengungsian Masjid Sultan Muhammad Salahuddin, Kota Bima.

Pada saat banjir pertama, Siti dalam kondisi sakit. “Ndaiku hengge ba umu na waura tua, ndadikaina re ce’i ma dou kompe uma, sapamu oi mbere ma rongga wo’o” (saya sakit karena umur saya juga sudah tua, jadinya di gendong sama tetangga samping rumah, melewati banjir karena air sudah naik sampai leher),” ujarnya kepada Jurnalis Dompet Dhuafa, dengan air mata yang menetes, saat mengingat kondisi banjir kala itu.

Namun pada banjir kedua hari Jumat (23/12), ia masih dapat berjalan kaki sendiri. Karena air masih belum tinggi. Dengan sekuat tenaga, akhirnya tiba di lokasi pengungsian dengan selamat. “Di pengungsian sedih terus, sehari semalam tidak bisa tidur,” imbunya.

Selama di pengungsian, nenek yang tidak mempunyai suami dan keturunan ini, terus mengingat Allah SWT, dengan jalan meningkatkan ibadah. Karena jika bukan dengan pertolongan-Nya, mungkin saya sudah tiada, ia selalu meyakini bahwa setiap musibah pasti ada hikmahnya.

“Alhamdulillah saya tidak sendiri, ternyata banyak saudara-sudara yang peduli kepada nasib saya (korban banjir Bima). Selama di pengungsian, saya tidak pernah merasa kelaparan,” tegasnya. 

Siti Hawa masih akan tetap tinggal di lokasi pengungsian. Selain sudah tidak memiliki apa-apa di rumahnya, ia masih merasa takut banjir datang kembali. Karena saat ini, cuaca Kota Bima masih sering terjadi hujan. Hasil tersebut berdasar pantauan tim kemanusiaan Dompet Dhuafa pukul 18.30 WITA. Pada Rabu (28/12), terjadi hujan deras di daerah Kota Bima. Mari, berdoa bersama untuk Bima, semoga banjir bandang tidak terjadi lagi. Karena saudara kita di Bima, masih terus membutuhkan uluran tangan kita semua. (Dompet Dhuafa/Musyfiqul Khoir)