BALI — Sebelumnya status Gunung Agung berada pada level 3 atau siaga. Kini gunung tertinggi di pulau Bali itu statusnya naik menjadi awas pada Jum’at (22/9). Akibatnya dengan dinaikkannya status tersebut oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas penduduk dibatasi pada radius 9 Km dari Gunung Agung yang terus meningkat aktivitasnya.
Selain itu kenaikan status juga berdampak pada pengungsi yang kemarin malam sempat memadati pengungsian. Kini mereka mulai menuju daerah yang lebih aman dan berusaha menjauhi Kawasan Rawan Bencana (KRB).
Mengetahui informasi bahwa Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, meningkat statusnya dari siaga menjadi awas, tim respon Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa langsung menanggapi dengan menerjunkan tim ke lokasi bencana.
“Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa pada Sabtu siang, telah terbang dari Jakarta. Kemudian untuk tim darat berangkat langsung dari Yogyakarta dengan dikomandoi tim leader Ahmad Yamin. Alhamdulillah pagi ini langsung koordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk mengatur strategi respon,” papar Syamsul Ardiansyah, selaku Direktur DMC Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Rico)