Status KLB Dicabut, Dompet Dhuafa Teruskan Program Kesehatan Di Asmat

ASMAT — Senin (5/2), Bupati Kabupaten Asmat, Elisa Kambu, secara resmi mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) Gizi Buruk dan Campak di Kabupaten tersebut. Meskipun begitu, tim kesehatan Dompet Dhuafa yang berkolaborasi dengan PB IDI, tetap meneruskan program kesehatan di Asmat. Jumlah anak-anak yang sudah mendapatkan pelayanan kesehatan kurang lebih 300 anak yang tersebar di 7 kampung. Pada hari yang sama, tim dokter Dompet Dhuafa, PB IDI dan beberapa lembaga yang sudah hadir di Agats, termasuk Kementrian Kesehatan, dan puskesmas setempat, terus menghadirkan layanan di sana.

dr. Abdul Halik Malik, salah satu anggota tim kesehatan Dompet Dhuafa yang sudah berada di Asmat sejak sebulan lalu, mengatakan bahwa sebelum dicabutnya status KLB campak dan gizi buruk, tim medis yang berada di bawah komando satgas, telah melakukan beberapa pelayanan kesehatan seperti layanan kesehaan, imunisasi massal di beberapa sekolah dan kampung. Selain itu, juga pembekalan kepada relawan lokal, dan pemberian makanan tambahan untuk anak-anak Asmat juga terus digulirkan.

“Setelah dicabutnya status KLB, Dompet Dhuafa dan IDI akan terus melakukan pendampingan untuk pasien yang telah dipulangkan ke kampung mereka. Dengan demikian setiap anak dapat dikawal tumbuh kembangnya dan KLB berulang bisa dicegah,” ujar Halik.

Pada Senin (5/2), tim ke-3 dari Dompet Dhuafa telah bergabung dengan dr. Halik untuk meneruskan misi kemanusiaan di Asmat.

“Untuk menyelesaikan masalah gizi buruk yang komplek ini, diperlukan kolaborasi dari seluruh pihak baik pemerintah, lembaga kemanusiaan, maupun komunitas,” ungkap dr. Rosita “Ochi” Rivai, salah satu dari tim ke-3 yang merupakan GM Program Kesehatan Dompet Dhuafa.

“Program intervensi gizi harus tepat sasaran dan berbasis temuan lapangan, program harus cocok dengan karakter sosial budaya masyarakat setempat dan berkelanjutan. Pos Sehat yang digagas Dompet Dhuafa dan IDI sendiri akan memberikan pelayanan setidaknya selama setahun kedepan,” tambah dr. Ochi. (Dompet Dhuafa/Dea)