SULAWESI SELATAN — Sukses dalam percepatan deklarasi ODF (Open Defecation Free) atau Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) serta eliminasi stunting, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan meraih penghargaan dari Bupati Kabupaten Pangakajene dan Kepulauan (Pangkep). Penghargaan ini diberikan langsung oleh Bupati Pangkep, H. Muhammad Yusran Lalogau, S.Pi, M.Si, pada hari Selasa (15/11/2022).
“Terima kasih banyak atas perhatian dan bantuan dari Dompet Dhaufa yang senantiasa peduli dengan masyarakat. Berkat kolaborasi bersama dengan Dompet Dhuafa dan Kabupaten Pangkep, kami bisa bersama-sama menjadikan Kabupaten Pangkep manjadi Kabupaten ODF. Terima kasih banyak,” ucap M. Yusran.
Perjuangan panjang menghiasi perjalanan LKC-DD Sulsel untuk mengubah perilaku buang air besar sembarangan menjadi stop buang air besar sembarangan. Sampai akhirnya mendapatkan berbagai macam penghargaan.
Mulai pada tahun 2020, dalam upaya mendorong semua pihak untuk mempercepat desa atau kelurahan ODF sekaligus penanganan eliminasi stunting, LKC-DD Sulsel memulai pergerakannya dengan menggulirkan Program Sehati (Sehat Sanitasi) atau kampung sehat sanitasi. Melalui program tersebut, pasukan yang dinahkodai oleh Asdinullah selaku Kepala LKC-DD Sulsel ini melakukan intervensi pertama pilar 1 di tahun 2020 tersebut.
“Di tahun 2020, berbekal SK atau Surat Keputusan dari Pemerintah Kabupaten Pangkep, kita bersinergi dengan pemerintah kabupaten Pangkep dalam program LKC-DD Sulsel, yaitu Kampung Sehati. Dengan intervensi pertama itu pilar 1 tahun 2020, kita bersama dengan pemerintah kelurahan, khususnya Kelurahan Mattiro Sompe, kita berhasil memicu masyarakat dan berhasil membangun 50 jamban sehat keluarga di pulau tersebut,” tutur Asdinullah.
Tidak berhenti di situ, pada tahun berikutnya di 2021, LKC-DD Sulsel menambah lagi pencapaian untuk membangun jamban sehat sebanyak 50 jamban sehat di kelurahan Mattiro Sompe. Selanjutnya, LKC-DD Sulsel meluaskan jangkauannya dengan merambah kelurahan Mattiro Bintang dengan membangun 50 jamban sehat dan 35 jamban sehat di Pulau Parang.
“Selain membangun 50 jamban sehat di Mattiro Sompe, kemudian 50 di Mattiro Bintang dan 35 di Pulau Parang. Pada tahun yang sama, di 2021 kami membangun lagi 50 jamban sehat di Mattiro Langi. Lalu pada rahun 2022 kita berkolaboraksi lagi bersama Pemerintah Kabupaten Pangkep di kepulauan sebanyak 300 jamban dan kini sebanyak 11 pulau menjadi penerima manfaat dari Program Sehati LKC-DD Sulsel,” ujar Asdinullah.
Perbaiki Gizi Balita Untuk Turunkan dan Eliminasi Stunting
Selain membantu pemerintah pada bidang sanitasi, LKC-DD Sulsel pun turut serta dalam upaya bersama pemerintah untuk menurunkan dan mengeliminasi stunting. Masalah gizi pada bayi usia di bawah lima tahun (Balita) masih menjadi masalah kesehatan yang tergolong tinggi di Indonesia, salah satunya masalah stunting. Berdasarkan hal ini LKC-DD Sulsel berkolaboraksi bersama Pemerintah Pangkep turun tangan dengan melakukan intervensi kepada ibu hamil.
“Selain membantu pemerintah di bidang sanitasi, kita juga membantu dalam upaya perbaikan gizi bayi balita. Hal ini merupakan upaya untuk menurunkan dan mengeliminasi stunting dengan melakukan intervensi kepada ibu hamil Resti (Resiko Tinggi) dan ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronik),” imbuh Asdinullah.
Seiring banyaknya kolaborasi yang terjalin, bersama dengan teman-teman sanitarian di lapangan, pengelola program di Puskesmas dan dukungan dari para Kepala Desa dan Kepala Kelurahan di lokasi intervensi, perjalanan program LKC-DD Sulsel mendapatkan banyak perhatian dan membuahkan banyak prestasi. Langkah yang dilakukan LKC-DD Sulsel ini dilatarbelakangi semangat untuk selalu berkolaborasi, memobilisasi masyarakat dan memfasilitasi segala macam fasilitas antar pihak serta dipergunakan seluas-luasnya demi kemaslahatan masyarakat.
“Dengan semangat untuk selalu berkolaborasi, memobilisasi masyarakat dan memfasilitasi segala macam fasilitas antar pihak serta dipergunakan seluas-luasnya demi kemaslahatan umat, kita berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Khususnya di wilayah Sulawesi Selatan. Atas kolaborasi oleh banyak pihak, kami diundang di beberapa pertemuan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan kembali dipanggil dalam peringatan HKN (Hari Kesehatan Nasional) tahun 2022 dan mendapatkan perhatian dari Bapak Bupati Pangkep,” kata Asdinullah.
Menurut Asdinullah, kolaborasi yang telah dilakukan oleh LKC-DD Sulsel bersama dengan pemerintah desa, pemerintah kelurahan di kabupaten Pangkep sudah mencapai 536 kolaborasi. Kolaborasi ini berhasil menjadikan Kabupaten Pangkep menjadi Kabupaten ODF.
Tahun ini, 2022 LKC-DD Sulsel mendapatkan penghargaan yang diberikan langsung oleh H. Muhammad Yusran Lalogau, S.Pi, M.Si selaku Bupati Pangkajene dan Kepulauan. Penghargaan ini merupakan hasil dari sinergi 300 jamban yang berkolaborasi dengan pemerintahan Pangkep. (Dompet Dhuafa / DD Sulsel)