LANDAK, KALIMANTAN BARAT — Pada Sabtu (16/4/2022), Ustadz Ade Nursyamsi berkesempatan memimpin langsung mengimami sholat tarawih berjama’ah di Masjid Ainul Yaqin Kampung Panjemuran, Dusun Menjalin, Desa Pa Mayam, Kec. Ngabang, Kab. Landak. Selaku tim Dai Pemberdaya Cordofa (Corps Dai Dompet Dhuafa) yang mendapat amanah berdakwah pada bulan Ramadhan 1443 H di wilayah Kalimantan Barat, Ust. Ade juga berkesempatan hadir pada agenda pembacaan Yasin dan Tahlil untuk almarhum Jaini bin Bujang yang telah berpulang ke Rahmatullah sejak 1 (satu) tahun yang lalu.
“Beliau adalah orang tua dari santri kita di PBM Masjid Ainul Yaqin, Ananda Nairul. Yang juga dengan keterbatasan ekonomi, Nairul terpaksa putus sekolah dan sekarang aktif membantu ibunya sebagai nelayan mencari ikan. Nah, alhamdulillah selepas mengimami sholat tarawih, kami mendapat undangan pengajian pembacaan Yasin dan Tahlil juga. Perjalanannya kesini luar biasa,” ungkap Ust. Ade.
Meski hanya berjarak sekitar 500 meter dari Masjid Ainul Yaqin (tempat bermukim Dai Pemberdaya), tapi Ust. Ade harus menyusuri Sungai Landak untuk menuju rumah Ananda Nairul. Sebab, walaupun masih 1 daratan, disana belum ada akses jalan darat menuju kampung yang satu ke kampung yang lain.
“Disana masih hutan belantara, jadi masyarakat dan kami pun berdakwah menggunakan akses Sungai Landak menggunakan perahu kecil juga speed boat. Sesampainya di tepi sungai pun rumah warga tak terlihat karena gelap belum ada listrik yang masuk. Masyarakat menggunakan bantuan panel surya yang pencahayaannya terbatas. Dengan berbekal lampu senter, bismillah, kita menuju rumah jama’ah malam itu,” akunya lagi.
Ia juga mengungkapkan, bahwa masyarakat disana khususnya yang hadir pada pengajian pembacaan Yasin dan Tahlil malam itu, kebanyakan belum bisa membaca Al-Qur’an. Sebab, masih minimnya fasilitas dakwah di pedalaman tersebut.
”Setelah pengajian selesai, ditutup dengan makan bersama ala masyarakat pedalaman. Tak lupa, kami, Dai Pemberdaya, melibatkan para santri untuk turut bersih-bersih. Agar melatih santri untuk belajar menjadi pelayan ummat dengan sabar, solidaritas, ikhlas, dan totalitas. Supaya istiqomah tanpa lelah, berkhidmah tanpa keluh kesah. Semoga kelanjutan kegiatan ini bisa intens 1 kali dalam seminggu misalnya, bisa rutin program pembacaan pengajian Yasin dari rumah ke rumah supaya masyarakat terbiasa dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan berdzikir,” pungkas Ust. Ade. (Dompet Dhuafa / Ust. Ade / Dhika Prabowo)