Tahlilan Bersama Warga Terdampak Tsunami Selat Sunda Penanda Peresmian Sarana MCK

PANDEGLANG, BANTEN — Masih ingatkah kawan-kawan dengan Tsunami Selat Sunda di akhir 2018 lalu? Sebuah bencana yang tidak terduga-duga. Pasalnya tsunami yang biasanya terjadi apabila didahului oleh getaran hebat akibat gempa bumi. Kali ini tidak terjadi gempa bumi saat bencana melanda Selat Sunda. Sehingga banyak orang yang kebingungan ketika melihat ombak besar nan tinggi datang. Bagi yang beruntung, mereka masih bisa mencari titik aman atau memang berada di posis yang sangat jauh dari titik pantai. Salah satu wilayah terdampak yang paling parah adalah Kampung Katapang, Desa Cigorondong, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Belum lama ini Dompet Dhuafa bekerja sama dengan DSNI Amanah Batam, meresmikan sarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dan Sumur Bor di Kampung Katapang, Desa Cigorondong, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Sabtu (29/6/2019). Sarana MCK yang berdiri pas di belakang Masjid Jami Al-Hilal tersebut, dibangun seluas 3 Meter X 8 Meter dengan total empat pintu kamar mandi. Semua dapat digunakan untuk umum. Hingga tidak lagi sulit bagi warga untuk memperoleh air bersih sebagai sarana mencuci baju, wudhu, dll. Bahkan ketika tim Dompet Dhuafa ke sana, ada yang sedang membersihkan kendaraan motornya di dekat lokasi MCK tersebut.

“Rencananya, akan juga merenovasi masjid setempat. Namun soal itu masih terus didiskusikan. Sehingga nantinya sarana MCK tersebut akan terintegrasi dengan masjid. Mempermudah jadinya,” jelas Ahmad Lukman, selaku penanggung jawab program dari Dompet Dhuafa.

Sebelumnya juga, di lokasi yang sama Dompet Dhuafa telah membangun Rumtara (rumah sementara) bagi warga yang tidak memiliki tempat tinggal akibat tersapu tsunami. Hingga saat ini, bangunan tersebut masih dimanfaatkan dengan baik oleh warga setempat.

Peresmian juga ditandai dengan menggelar tahlilan bersama, guna memohon dan berdoa agar kebaikan terus menyelimuti warga sekitar dan berada terus di bawah perlindungan Allah SWT.

“Dompet Dhuafa beserta tim (donatur dan relawan) dari mulai kejadian bencana lalu hingga sekarang masih sering berkunjung ke desa ini. Kami tidak bisa membalas banyak atas kebaikan yang diberikan. Kami hanya bisa mendoakan. Semoga kebaikan-kebaikan ini menjadi pahala bagi Dompet Dhuafa, donatur-donatur dan juga relawan-relawannya,” tutup Ustadz. H. Jarkasi, selaku ketua DKM Masjid Jami Al-Hilal yang juga warga setempat. (Dompet Dhuafa/Fajar)