Takbiran Idul Adha Berapa Hari Dikumandangkan?

Takbiran Idul Adha berapa hari perlu kita kumandangkan? Idul Adha, salah satu perayaan penting dalam agama Islam, tak lama lagi akan tiba. Salah satu bentuk perayaannya adalah dengan mengumandangkan takbir. Biasanya, takbiran dilakukan pada malam sebelum Hari Raya Idul Adha hingga hari raya tersebut tiba. Tradisi ini telah berlangsung sejak zaman Rasulullah Saw dan terus dilestarikan oleh umat Muslim di seluruh dunia hingga saat ini.

Sejarah Tradisi Takbiran

Tradisi takbiran pada dasarnya berasal dari tindakan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Di dalam kitab hadits, terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw dan para sahabat seringkali mengumandangkan takbir di tempat-tempat terbuka, seperti pasar dan masjid. Mereka melakukannya untuk mengumumkan kedatangan Hari Raya Idul Adha kepada seluruh umat Muslim.

Takbiran tidak hanya merupakan ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, tetapi juga simbol kebersamaan dan kegembiraan umat Muslim dalam merayakan kemenangan iman. Dalam sejarahnya, takbiran menjadi momen yang memperkuat persaudaraan umat Muslim dan menyatukan hati mereka dalam kegembiraan.

Baca Juga: Inilah 9 Amalan Sunnah Idul Adha yang Sebaiknya Umat Islam Laksanakan

Hukum Takbiran Hari Raya

Dalam hal hukum, takbiran pada Hari Raya Idul Adha merupakan sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan) bagi umat Muslim. Artinya, takbiran ini sangat dianjurkan untuk dilakukan, meskipun tidak diwajibkan. Rasulullah SAW dan para sahabatnya sendiri telah melakukannya sebagai contoh bagi umat Muslim setelah mereka.

Dalil Al-Quran yang relevan dengan takbiran dapat ditemukan dalam surat Al-Hajj, ayat 28, yang berbunyi, “(Mereka berdatangan) supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan (sebagian lainnya) berilah makan orang yang sengsara lagi fakir.”

Hadits yang juga menjadi rujukan adalah riwayat dari Ibnu Umar RA, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW beserta para sahabatnya mengumandangkan takbir sejak pagi hari sebelum Hari Raya Idul Adha hingga imam masjid keluar untuk melaksanakan shalat Idul Adha.

Baca Juga: 60 Ucapan Idul Adha 2023 yang Menenangkan Hati

Takbiran Idul Adha Berapa Hari Dikumandangkan

Berkaitan dengan pertanyaan takbiran idul adha berapa hari, sebenarnya tidak ada dalil Al-Quran yang secara terang menyebutkan perintah untuk mengumandangkan takbir idul adha hingga berapa lama. Namun dari kajian para ulama tafsir mengaitkan surat Al-Hajj ayat 28,  yaitu “… dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan …” selain perintah untuk menyebut nama Allah Swt saat menyembelih hewan kurban, juga dapat dimaknai sebagai anjuran untuk mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid.  Maksud dari “hari yang telah ditentukan” adalah hari raya idul adha dan hari tasyrik (10, 11, 12, 13 Dzulhijjah). 

Selain dari hasil penafsiran ayat di atas, berikut ini beberapa hadits yang menjadi landasan penentuan lamanya waktu takbiran idul adha. 

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Ia mengatakan: telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Abu Uwwanah, dari Yazid ibnu Abu Ziyad, dari Mujahid, dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda, “Tiada suatu hari pun yang lebih besar di sisi Allah, dan yang lebih disukai untuk dilakukan amal di dalamnya selain hari-hari yang sepuluh ini. Maka perbanyaklah oleh kalian di hari-hari ini membaca tahlil, takbir, dan tahmid.”

Imam Bukhari mengatakan, bahwa “Ibnu Umar dan Abu Hurairah keluar menuju pasar di hari-hari belasan (dari bulan Dzulhijjah) ini, maka keduanya bertakbir dan orang-orang yang ada di pasar ikut bertakbir bersama takbir keduanya.”

Menurut Imam Ahmad, Abu Saur, dan Sufyan Saury takbir Idul Adha dikumandangkan sejak waktu Subuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga waktu shalat Ashar pada hari Tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah).

Berdasarkan dalil-dalil di atas dapat kita simpulkan bahwa takbiran idul adha berapa hari dikumandangkan adalah selama lima hari, terhitung  mulai dari waktu subuh tanggal 9 Dzulhijjah hingga waktu Ashar 13 Dzulhijjah.

Baca Juga: Mengapa Kurban Idul Adha Istimewa dan Bukan Sekedar Ritual Biasa, Berikut Alasannya!

Tata Cara dan Etika Takbiran

Takbiran dilakukan dengan cara mengucapkan takbir secara berjamaah. Kegiatan ini biasanya dilakukan di masjid, lapangan, atau tempat-tempat umum yang telah ditetapkan. Berikut adalah tata cara takbiran yang umum dilakukan:

  1. Pilihlah tempat yang sesuai untuk melaksanakan takbiran. Biasanya, tempat-tempat yang digunakan untuk shalat Idul Adha juga digunakan untuk takbiran.
  2. Merapikan penampilan dan berpakaian yang sopan sesuai dengan tuntunan agama.
  3. Mulailah takbiran dengan membaca takbir secara bersama-sama, seperti “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahilhamd.”
  4. Ulangi takbir sebanyak yang diperlukan dengan tempo yang berirama, mengisi udara dengan ungkapan syukur dan kebesaran Allah SWT.
  5. Gunakanlah sarana audio seperti pengeras suara atau loudspeaker untuk mempermudah pendengaran dan koordinasi takbiran bersama-sama.
  6. Lanjutkan takbiran hingga beberapa saat sebelum pelaksanaan shalat Idul Adha, sesuai dengan tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Dalam melaksanakan takbiran, terdapat etika dan adab yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa etika takbiran yang sebaiknya dipegang teguh:

  1. Memperhatikan kebersihan diri dan berpakaian yang pantas.
  2. Menjaga kerukunan dan rasa persaudaraan selama takbiran berlangsung.
  3. Menghindari penggunaan suara yang berlebihan atau merusak ketertiban umum.
  4. Menghormati hak-hak orang lain dan memperhatikan lingkungan sekitar.
  5. Menghindari perkataan atau tindakan yang tidak pantas atau menyakiti perasaan orang lain.
  6. Mendorong partisipasi seluruh umat Muslim dalam mengumandangkan takbiran.

Dengan menjaga etika dan adab takbiran, kita dapat menciptakan suasana yang lebih khidmat dan bermakna, serta memberikan contoh yang baik kepada masyarakat di sekitar kita.

Baca Juga: 5 Keutamaan Berkurban di Hari Idul Adha

Takbir dan Tebar Kurban Bersama Dompet Dhuafa

Dalam kesimpulan, takbiran pada Hari Raya Idul Adha merupakan tradisi yang memiliki sejarah panjang dan nilai keagamaan yang mendalam. Meskipun takbiran tidak diwajibkan secara hukum, kita dianjurkan untuk melakukannya sebagai bentuk ungkapan syukur dan kegembiraan atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Melalui takbiran, kita dapat memperkuat persaudaraan, menyatukan hati, dan merayakan kebersamaan dalam kemenangan iman.

Mari kita sambut Hari Raya Idul Adha dengan semangat takbiran yang penuh keikhlasan dan kegembiraan. Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi momen yang memperkuat tali persaudaraan umat Muslim di seluruh dunia. Juga mari ikut tebar hewan kurban berkah bersama Dompet Dhuafa. Klik link berikut ini untuk informasi lebih lanjut.