Tanamkan Pendidikan Antikorupsi Mulai dari Keluarga

Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggulirkan program Pusat Belajar Anti Korupsi (PBAK). Melalui Program PBAK Dompet Dhuafa mengadakan bincang cerdas yang bertajuk “Membangun Keluarga Antikorupsi” bersama Komunitas Saya Perempuan Anti Korupsi,” beberapa waktu lalu. (Foto: Gita/Dompet Dhuafa)

Banyak cara menerapkan pendidikan antikorupsi kepada anak-anak generasi penerus bangsa. Selain di sekolah, pendidikan antikorupsi juga mampu direalisasikan dalam lingkungan keluarga. Apa pasalnya? Kebiasaan untuk berbuat jujur dan tidak mengambil hak orang lain harus ditanamkan sejak dini agar tidak menjadi kebiasaan yang diteruskan hingga dewasa.

Untuk menularkan pendidikan antikorupsi, Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggulirkan program Pusat Belajar Anti Korupsi (PBAK). Melalui Program PBAK Dompet Dhuafa mengadakan bincang cerdas yang bertajuk “Membangun Keluarga Antikorupsi” bersama Komunitas Saya Perempuan Anti Korupsi,” yang digelar Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa beberapa waktu lalu.

“Kita sebagai perempuan perlu menanamkan nilai-nilai antikorupsi dari dalam keluarga untuk membentengi suami dan anak-anak dari korupsi,” jelas Haniya Rahma, salah satu pembicara dalam bincang cerdas.

Menurut Haniya, korupsi tanpa disadari seringkali dapat dilakukan dari hal-hal sederhana. Ia menyontohkan, korupsi dapat dilakukan ketika kita mengurus pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan menyogok petugas untuk mempermudah pembuatan KTP tersebut.

“Hal itulah yang membuat menjamurnya tindakan korupsi di Indonesia, karena dimulai dari hal-hal kecil dan kemudian menjadi masalah yang besar,” ujarnya.

Haniyah menambahkan, kesadaran untuk tidak korupsi harus dimulai dari diri sendiri. “Kita tidak bisa menyuruh orang lain untuk bertindak sesuai dengan keinginan kita tanpa kita melakukannya,” ungkapnya.

Dari itu, bincang cerdas membangun keluarga antikorupsi siang tadi berupaya untuk mengedukasi dan memberikan pengetahuan seputar profil keluarga antikorupsi serta menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada keluarga.

“ Pesan antikorupsi tidak hanya dapat dilakukan oleh orang-orang besar saja, tapi kita yang berada di lingkungan terkecil harus bisa menyuarakan pesan-pesan antikorupsi pula,” tuturnya. (Gita)

 

Editor: Uyang