JAWA BARAT — Seorang anak berusia tujuh tahun tersendu-sendu melawan rasa takutnya jelang dikhitan. Dari luar ruangan, suara tangisan teman-temannya terdengar masuk di telinganya. Sejenak, ia masih merasa percaya diri untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Hingga kuasanya untuk menahan air mata pun pecah tatkala kakinya melangkah memasuki ruang khitan.
Digandeng kedua orang tuanya, selangkah demi selangkah, anak bernama Alfatih Gaida Purnama itu kembali menguatkan diri untuk menghampiri Tim Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa, hingga berhasil menelentangkan badan di atas kasur. Sayangnya hanya satu wali yang diperbolehkan menemani Gaida. Saat itulah, Muhammad Fadly sebagai seorang ayah diuji peran dan sosoknya.
Sesaat masih terbesit ragu, Gaida kembali ingin memastikan kepercayaannya kepada Muhammad Faisal, petugas khitan, terhadap dirinya. Sebagai Tim LKC yang sudah mengkhitan banyak anak, upaya Faisal untuk meyakinkan pasien akan berhasil. Dibantu Fadly, Faisal pun sukses menjalankan tugasnya dengan baik.
Momen ini adalah program khitan massal dalam rangka Menyambut Bulan Muharram 1446 Hijriah. Program yang diselenggarakan oleh LKC Dompet Dhuafa bersama Majelis Taklim XL Axiata dan Dinas Sosial Kabupaten Majalengka ini berlangsung pada Sabtu (06/06/2024) di Gor Galuh Pakuan, Majalengka.
Tak hanya Gaida, ada sebanyak 49 anak lainnya yang menjadi penerima manfaat program ini. Mereka adalah anak-anak yang tergolong sebagai yatim ataupun dhuafa di kawasan Majalengka, Jawa Barat. Selain mendapatkan fasilitas khitan gratis, para penerima manfaat juga mendapatkan paket alat sekolah, sertifikat, obat-obatan, dan juga santunan.
“Alhamdulillah, dalam penyaluran dana zakat ini untuk semarak bulan Muharram melalui penyelenggaraan khitanan massal. Acara berjalan dengan lancar dan saya sangat senang dalam kerjasama ini bersama Dompet Dhuafa. Antusias warga tetap semangat walaupun pada pagi hari wilayah sekitar Majalengka ini diguyur hujan. Tidak disangka, di lokasi, masyarakat tetap ramai dan tentunya saya berterimakasih kepada Dompet Dhuafa yang sudah ikut berkolaborasi sampai bisa bekerjasama dengan Dinas Sosial di Kab. Majalengka ini,” ucap Direktur Finance and Solution Majelis Taklim XL Axiata, Cartesius Nugroho.
Benar saja, antusias masyarakat dalam khitanan massal ini terlihat sangat ramai. Satu anak saja bisa diantar oleh satu keluarga besar. Hal ini ternyata memang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat setempat, yaitu satu keluarga menemani si anak yang akan dikhitan. Antusias ini juga lah yang menjadi energi bagi LKC Dompet Dhuafa dalam melaksanakan proses khitan.
“Masya Allah, luar biasa. Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Majalengka sangat berterimakasih atas kolaborasi ini. Jika kami tidak batasi, luar biasa pasti akan membludak. Mudah-mudahan ke depannya bisa tetap terlaksana dan jauh lebih banyak membantu masyarakat. Kami saat ini juga sedang on fire untuk bagaimana kami bisa memberikan pelayanan bagi masyarakat miskin dan dhuafa,” ucap Ketua Kepala Dinas Sosial Kab. Majalengka, Iwan Dirwan.
Baca juga: Cuti Berbagi, Dompet Dhuafa Ajak 100 Dokter Relawan Gelar Khitan Massal dan Layanan Kesehatan di NTT
Fadly yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual sayur ketupat, merelakan hari itu menutup dagangannya demi sang anak. Fadly beserta Gaida dan sang istri, Wulan Nuryani, bahkan rela menempuh perjalanan hingga 30 menit dari kediamannya menuju lokasi pelaksanaan khitan.
“Saya bahagia, anak saya sudah disunat. Alhamdulillah, ada rezekinya untuk masyarakat yang sekiranya tidak mampu. Semoga acara ini tetap terselenggara, untuk masyarakat yang kurang mampu,” ucap Wulan. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Riza Muthohar, Ayu Nadia
Penyunting: Dhika Prabowo