BANTUL, YOGYAKARTA — “Ingat zaman dulu tahun 80-an, pernah tukar daun jati atau daun pisang dua ikat untuk dapatkan satu kilogram beras. Sekarang beras mahal,” kenang Mbah Sakiyem (70), salah satu penerima manfaat Tebar Zakat Fitrah (TZF) Dompet Dhuafa di Imogiri, Bantul.
Siang itu, Jumat (22/3/2024), Tim Dompet Dhuafa Yogyakarta menyalurkan beras zakat fitrah di wilayah Dusun Siluk ll. Menemui Mbah Sakiyem di kediaman, Tim Dompet Dhuafa diajak ke ruangan kesukaannya, yaitu dapur. Sambil silaturahmi di sana, Tim Dompet Dhuafa Yogyakarta turut menunaikan misinya untuk menyalurkan amanah donatur berupa beras zakat fitrah kepada Mbah Sakiyem.
“Aku mau masak nasi. Masih senang masak pakai kayu bakar. Nggak bisa aku masak pakai kompor. Dari dulu keseharian ngarit rumput, kayu bakar, ngeliwet paling bersih-bersih jalan itu,” tutur perempuan yang tinggal bersama anaknya itu.
“Cicitku sudah 15, Mas. Dari 5 anak dan 12 cucu. Tinggalnya sudah beda rumah. Tapi kalau makan, saya suka panggil agar kumpul. Jadi ngeliwet itu suka banyak untuk bersama. Terima kasih beras zakatnya. Semoga menjadi amal baik bagi kalian juga,” sahutnya lagi.
Baca juga:Risty Tagor Ikut Ukir Senyum Warga Rumpin Lewat Zakat Fitrah dan Parsel Ramadan
Melansir pemberitaan Kompas.com tertanggal 20 Maret 2024, harga bahan pokok (Bapok) pada Rabu (20/3/2024) di tingkat nasional rata-rata mengalami kenaikan. Pun, di laman resmi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pukul 07:52 WIB, harga beras premium tidak mengalami perubahan atau sagnan di angka Rp16.540/kg dibandingkan harga kemarin. Angka ini masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan pemerintah. Kemudian, harga beras medium naik sebesar Rp200/kg menjadi Rp14.520/kg.
Di Dusun Siluk l, Tim Dompet Dhuafa menyalurkan Tebar Zakat fitrah kepada Mbah Jainem (75). Kami bersilaturahmi sekaligus mengantarkan beras zakat fitrah kala Mbah Jainem sedang menjemur gabah. Ya, ia masih giat bekerja demi menafkahi keluarga.
Saat ini, kondisi suaminya sakit, oleh karena itu kini ia bertani sendiri. Beberapa ternak (kambing) peliharaannya juga sudah dijual untuk biaya berobat. Salah satu anak dan cucunya masih tinggal bersama Mbah Jainem karena tidak ada suaminya. Dan anaknya juga dalam kondisi kurang sehat sehingga tidak bisa bekerja.
Baca juga: Dompet Dhuafa Tebar Zakat Fitrah, Ratusan Paket Beras Sampai di Tangan Masyarakat Gresik
“Aku, ya, masih kuat, hehehe,” akunya, tertawa.
“Tiap hari jemur gabah, digiling untuk liwet, buruh tani juga di tempat lain cari tambahan. Bisa dapat Rp70.000—Rp100.000 per hari. Nah, itu sebagian diuangkan, dibelikan gabah lagi, dan ditukar beras juga untuk makan,” jelas Jainem.
“Kami kan panen empat bulan sekali, kalau sedang tidak ada dicukup-cukupkan. Beli 5—10 kg, harganya Rp14.000 per kg. Selain padi, saya tani kan singkong juga, itu Rp5.000 per kg. Alhamdulillah, pokoknya terima kasih berasnya,” ucapnya, bahagia.
Baca juga: Dompet Dhuafa Bali Salurkan Amanah Zakat Fitrah ke Seluruh Kabupaten dan Kota di Bali
Dalam kesempatan menebar kebaikan dan titipan Sahabat Baik, musisi Mr. Jarwo bersama Dompet Dhuafa Yogyakarta juga ikut mendistribusikan Tebar Zakat Fitrah dan Parsel Ramadan kepada para janda, yatim, buruh tani, guru honorer serta dhuafa di sekitar Desa Katongan, Nglipar, Gunung Kidul, sejak Rabu (20/3/2024). (Dompet Dhuafa)
Teks dan Foto: Dhika Prabowo
Penyunting: Dedi Fadlil