Tim Medis Dompet Dhuafa terus Sisir Penyintas Banjir Cilacap

PURWOKERTO, JAWA TENGAH — Pada Ahad (20/3/2022), tim Medis LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma) dan tim DMC (Disaster Mangement Center) Dompet Dhuafa terus bergerak menyisir para penyintas banjir Kab. Cilacap. Pada hari keenam banjir yang melanda daerah ini, membuat warga banyak mengalami dermatitis, cephalgia, dan GEA (gastroenteritis akut). Mereka kebanyakan bertahan di rumah-rumah, di antara genangan air yang merendam rumah mereka.

Pasangan suami istri yang sudah renta, Mbah San Suwandi (66) dan Mbah Tumini (64), keduanya menderita Low Back Pain dan stroke sudah lama. Ketika banjir melanda, kedua lansia ini memilih bertahan di rumah. Kemudian tim Medis datang memeriksa kondisi umum dan melakukan terapi obat-obatan. Kondisi fisik yang terbatas untuk mobilisasi, serta debit air yang belum surut dan kondisi ekonomi yang kekurangan, menyebabkan mereka memilih bertahan. Selama masa respon bencana, tim Dompet Dhuafa memantau kondisi kedua lansia ini secara intens setiap hari melalui aktivitas home visit.

Selain lansia, warga lainnya di beberapa dusun juga sudah mulai mengeluhkan gatal-gatal dan pusing serta bermasalah dengan perut. Selama empat hari ini, tim Medis dan juga tim evakuasi terus menyisir ke rumah-rumah warga kelompok rentan, serta membuat titik pengobatan di beberapa fasiltas umum yang masih kondusif, di antaranya, masjid, ruko, serta pondok pesantren.

Penanggung Jawab tim Medis, dr. Rianti Citra Utami, mengungkapkan, tim Medis terus menyisir warga kelompok rentan dan melakukan Aksi Layanan Sehat (ALS) dibeberapa titik konsentrasi warga untuk memudahkan layanan.

“Hari keenam banjir, keluhan paling banyak diderita warga adalah gata-gatal atau dermatitis, pusing-pusing), cepalgia, serta sakit perut dan diare. Ini merupakan kondisi umum yang dialami oleh penyintas banjir,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur LKC Dompet Dhuafa, Titi Ngudiati mengungkapkan, selain Medis, tim Dompet Dhuafa menyiapkan posko di TK Pertiwi Desa Klumprit, bersebelahan dengan balai Desa Klumprit, Kec. Nusawungu, Kab, Cilacap.

“Tim akan disiagakan selama tujuh hari selama masa tanggap bencana yang diwacanakan oleh pemerintah setempat. Selain tim Medis, Dompet Dhuafa mengirimkan Tim Respon Evakuasi, Tim Dapur Umum, Tim Psychological First Aid. Sejumlah bantuan sudah disalurkan, di antaranya bantuan bahan makanan dan dapur umum, hygiene kit, serta snack sehat untuk anak-anak. Total penerima manfaat sejumlah 719 jiwa,” jelasnya.

Pemerintah desa melalui Carik Desa Klumprit, Sangin Puji Heri, menyampaikan terimakasih atas upaya tim Dompet Dhuafa, karena sebelumnya belum ada tim Medis yang menyisir warga di Desa Klumprit. Banjir di Nuswungu Kab. Cilacap terjadi sejak Selasa (15/3/2022), dan (banjir) naik lagi sejak Jum’at (18/3/2022). Selain karena curah hujan tinggi, banjir juga merupakan kiriman dari Sungai Gatel yang melimpas di Desa Karanggedang, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, serta limpahan dari Sungai Bodo dan Sungai Ijo yang berada di perbatasan Cilacap dan Kabupaten Kebumen. (Dompet Dhuafa / Jawa Tengah)