JAKARTA — Dompet Dhuafa bersama masyarakat Kecamatan Pasar Rebo memiliki program budidaya tanaman hias anggrek yang bernama “Kampung Sejuta Anggrek”. Program ini telah berjalan sejak tahun 2021 lalu dengan berbagai intervensi dari Dompet Dhuafa, baik dari segi permodalan, pembinaan, hingga ke pemasaran. Kini, jumlah tanaman anggrek yang berhasil dibudidaya mencapai lebih dari 10.000 tanaman.
Guna meningkatkan hasil budidaya agrobisnis ini hingga bernilai ekonomi yang tinggi, Dompet Dhuafa bersama Komunitas Budidaya Tanaman Anggrek, salah satu komunitas binaan TP PKK Kecamatan Pasar Rebo, menggelar Pelatihan Pembuatan Hampers Rangkai Anggrek, Selasa (26/4/2022) di Ruang Serbaguna Kantor Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Acara pelatihan ini melibatkan 30 peserta binaan Dompet Dhuafa dan Komunitas Budidaya Tanaman Anggrek yang ada di kawasan Kecamatan Pasar Rebo.
Hadir juga dalam acara pelatihan ini Bapak Camat Pasar Rebo Mujiono, Dewan Kota Administrasi Jakarta Timur Dani Taufik, Ketua TP PKK se-Kecamatan Pasar Rebo Maria Dewi, Ketua Ranting Bhayangkari Polsek Kecamatan Pasar Rebo Ranti Agung, Ketua Persit Koramil Kecamatan Pasar Rebo Rita Malia, dan Kepala Social Trust Fund Dompet Dhuafa Dodi Subardi.
Perangkaian hampers anggrek ini dirakit menjadi paket kado sebagai hadiah. Hampers diyakini menjadi salah satu ikon yang diminati pasaran saat ini, apalagi momen-momen menjelang lebaran idulfitri. Adanya peluang pasar dan ketersediaan anggrek yang melimpah menjadi salah satu faktor untuk pelaksanaan pelatihan ini. Dengan begitu, hasil hampers ini bisa menjadi salah satu tambahan pemasukan bagi anggota komunitas.
Pada sambutannya, Dodi Subardi menyampaikan, diadakannya pelatihan ini sebagai pengembangan skill dan kapasitas komunitas untuk bisa mengoptimalkan aset program (tanaman anggrek) yang ada menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi. Selain itu juga untuk optimalisasi peran koperasi sebagai wadah penjualan dan marketing produk sebagai pendapatan tambahan dari para penerima manfaat program.
Ia juga menerangkan, bahwa program ini merupakan hasil dari pemberdayaan zakat produktif. “Dana zakat yang kita kumpulkan tidak hanya bersifat sosial juga namun juga harus memiliki nilai pemberdayaan yang nanti akan menghadirkan nilai ekonomi. Namanya zakat produktif. Kampung Sejuta Anggrek inilah salah satu nilai manfaatnya. Alhamdulillah program ini juga sudah memiliki koperasi. InsyaAllah kami akan selalu dampingi termasuk legalitas dan lainnya,” terangnya.
Maria Dewi menjelaskan, saat ini Kampung Sejuta Anggrek telah memiliki 3 kelompok tani se-kecamatan Pasar Rebo. Anggrek budidaya program ini juga sudah masuk ke beberapa pameran sekaligus mempromosikan Kampung Sejuta Anggrek kepada dinas lingkungan hidup, pernah juga di Walikota Jakarta Timur dihadiri oleh Bapak Gubernur DKI Jakarta, dan beberapa acara lainnya.
“Alhamdulillah kita dapat dukungan dari berbagai pihak. Semoga Kampung Sejuta Anggrek ini bisa berjalan sesuai harapan kita, yaitu menjadikan anggrek sebagai ikon Kecamatan Pasar Rebo. Juga sebagai pemberdayaan ekonomi khususnya para wanita ibu-ibu rumah tangga,” ujarnya.
Acara pelatihan ini mendapat apresiasi yang tinggi dari pihak pemerintah Kecamatan Pasar Rebo. Pak Mujiono, selaku Camat Pasar Rebo menyebut bahwa pelatihan ini sangatlah bagus sebagai peluang usaha bagi masyarakat kecamatan Pasar Rebo. Ia bercerita, dulu kecamatan Pasar Rebo pernah memasok anggrek di tingkat Asia Tenggara. Ia berharap kelak Pasar Rebo akan dikenal sebagai kampung wisata anggrek.
“Pelatihan ini adalah sebuah peluang yang sangat bagus. Kalau sebelumnya adalah cuma kembang anggrek biasa, InsyaAllah setelah ini akan menjadi rangkaian anggrek yang memiliki nilai jual lebih tinggi lagi. Kita punya mimpi ini kelak akan menjadi kampung wisata anggrek untuk untuk memotivasi kampung-kampung anggrek lainnya,” ucapnya.
Selama sesi pelatihan, materi serta praktik dipandu oleh Bu Ida Muslikah sebagai pemateri pelatihan. Sebanyak 30 peserta yang hadir dibagi menjadi 10 kelompok yang per kelompoknya terdiri dari 3 anggota. Masing-masing kelompok diarahkan untuk membuat 2 hingga 3 hampers. Selama kurang-lebih satu jam sesi pelatihan, 25 hampers anggrek pun telah jadi dan siap untuk diberi harga. (Dompet Dhuafa / Muthohar)