Masa pandemi Covid-19 membuat perekonomian di seluruh dunia pun bergejolak, tidak terkecuali di Indonesia. Isu dan kabar mengenai resesi pun mulai bermunculan. Banyak perusahaan yang tutup sementara sampai pada PHK masal karyawan di berbagai sektor industri. Kenyataan ini cukup mersahkan dan membuat kita mungkin tidak tenang.
Apalagi, masa pandemi ini juga membuat kita tertantang dengan berbagai kondisi baru. Bahkan kita tidak pernah tahu kapan ini akan berakhir dan kapan obat atau vaksin yang tepat bisa ditemukan. Kondisi ini membuat kita berada dalam ketidakpastian.
Namun jangan dulu merasa khawatir dan takut berlebihan. Persoalan finansial tentu bisa kita atasi jika memiliki strategi dan penanganan yang tepat. Berikut ini adalah 9 tips untuk mengelola keuangan di masa pandemi. Semoga bisa sahabat coba implementasikan untuk kehidupan sehari-hari di masa pandemi ini.
- Buat daftar kebutuhan
Buat daftar apa saja kebutuhan yang sahabat butuhkan selama satu bulan. Pastikan kebutuhan tersebut benar-benar sesuai dengan keperluan kita bukan sekedar keinginan. Misalnya bahan memasak, bahan makanan, alat-alat kebersihan, dsb. Tulis dengan detail, agar kita bisa memastikan bahwa penghasilan atau keuangan kita bisa memenuhi itu semua.
- Evaluasi penghasilan
Coba check kembali berapa jumlah penghasilan kita dan penghasilan keluarga (suami atau istri). Pastikan penghasilan tersebut apakah mampu memenuhi daftar kebutuhan utama dalam keluarga atau tidak. Jika memang tidak mencukupi, akibat menurunnya penghasilan di masa pandemi, maka kita harus memikirkan strategi lain untuk bisa mencukupinya. Misalnya dengan kerja sampingan atau melakukan bisnis sampingan. Jangan sampai kita resign, di saat belum ada pekerjaan tetap. Jika sudah cukup, maka pertahankan itu dan bekerjalah dengan baik di tempat sahabat bekerja saat ini.
- Hindari cicilan
Hindari cicilan atau melakukan kredit di masa pandemi ini, apalagi untuk kebutuhan konsumsi. Misalnya ingin berbelanja barang tertentu seperti tas, ingin berlibur, atau membeli gadget baru. Gunakan yang ada dan gunakan dana yang sahabat miliki untuk disimpan dalam bentuk cash. Cash is the king, di masa pandemi ini. Tips ini berlaku untuk sahabat yang merasa keuangannya cukup atau pas. Tentu berbeda lagi dengan sahabat yang memiliki harta berlebih.
Jika sahabat memiliki cicilan rumah, cicilan kendaraan, atau cicilan lainnya yang sudah dilakukan sejak sebelum pandemi, pastikan penghasilan kita mampu membayarnya setiap bulan. Masukkan ke dalam kebutuhan pokok yang memang harus kita tunaikan setiap bulannya. Untuk itu, lebih baik tidak menambah cicilan di masa pandemi ini, agar kita fokus menyelesaikan cicilan yang sudah ada.
- Cari penghasilan tambahan
Jika hasil evaluasi dari check jumlah penghasilan membuat kita tidak aman atau masih kurang, maka carilah penghasilan tambahan. Manfaatkan hobi, peluang, dan kesempatan yang ada. Bisnis tidak perlu dengan modal besar, misalnya dengan sistem dropshipper. Baca peluang dan lakukan itu dengan dukungan keluarga. Atau jika sahabat tidak terlalu tertarik dengan bisnis, sahabat bisa mencari tambahan penghasilan dengan menjadi freelancer. Misalnya sebagai pengajar les anak-anak yang harus melakukan sekolah dari rumah, menjadi penulis lepas, menjadi admin media sosial, dsb.
- Hindari belanja yang tidak dibutuhkan
Hindari belanja yang tidak dibutuhkan dan jangan membuang-buang uang untuk sesuatu yang tidak kita butuhkan. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa pandemi ini. Lebih baik amankan uang kita dan simpan jika suatu saat nanti harus ada kebutuhan yang lebih penting lagi. Ingatlah, bahwa dunia ini berputar. Kadang di atas dan di bawah, maka bersiaplah dengan segala kemungkinan.
- Dana darurat
Di masa pandemi atau tidak, dana darurat sangat penting. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang, maka dengan dana darurat ini akan membuat kita bisa mengatasinya dan bangkit kembali. Kumpulkan dana darurat sedikit demi sedikit. Ingatlah bahwa ada kondisi ketidakpastian, maka dana darurat ini adalah sebagai solusinya. Ada berbagai rumus berapa jumlah dana darurat yang harusnya dikumpulkan, sahabat bisa berkonsultasi pada ahli keuangan atau financial adviser yang sahabat percayai.
- Berhemat
Cobalah untuk berhemat dan gunakan dana yang kita miliki untuk kebutuhan yang benar-benar penting. Untuk membuat kita berhemat, kita juga bisa gunakan produk substitusi, menggunakan barang-barang lokal, menggunakan barang yang berkualitas namun harganya lebih rendah dibanding dengan barang yang hanya mengedepankan branding.
- Investasi dengan rasional
Investasilah dengan rasional sesuai dengan kemampuan. Di masa pandemi bukan berarti kita tidak bisa berinvestasi, tapi butuh strategi khusus. Yang jelas, gunakan dana investasi yang merupakan “dana dingin” yang kita miliki. Jangan gunakan dana investasi dari kebutuhan pokok, dana darurat, atau dana-dana penting lainnya. Di masa pandemi ini kita tidak tahu bagaimana kepastian investasi, maka jika suatu saat harus rugi kita tidak terlalu khawatir karena untuk memenuhi kebutuhan pokok masih bisa kita penuhi.
- Tetap berbagi dan mengeluarkan kewajiban zakat
Walaupun masa pandemi adalah penuh ketidakpastian dan kekhawatiran akan finansial sering kita alami, tapi jangan lupa untuk senantiasa berbagi dan peduli kepada orang lain. Masih banyak orang-orang lainnya yang membutuhkan dan lebih menderita dibanding kondisi kita. Untuk itu, jangan lupa tetap tunaikan zakat dan bersedekahlah dengan sebagian harta yang kita miliki.
Sedekah bukan dilihat dari jumlahnya, tetapi dari kualitas amalan dan keikhlasan kita. Walaupun sedikit, tapi Allah melihat dari seberapa ikhtiar dan niat kita untuk mengeluarkan sedekah. Jangan sampai karena ketakutan kita akan finansial yang sedang tidak stabil membuat kita juga takut untuk berbagi dan peduli terhadap orang lain.
Insya Allah, dengan sedekah hidup kita akan lebih berkah. Sedekah sedikit tapi Allah ganti dengan berkali lipat. Semoga, Allah jadikan sedekah kita sebagai magnet rezeki atau pintu rezeki yang terbuka lebih banyak lagi.