Dalam beberapa tahun terakhir, muncul tren di kalangan anak muda yang menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang menakutkan. Ungkapan seperti “marriage is scary” sering terdengar, baik di media sosial maupun dalam percakapan sehari-hari. Tapi, apakah pandangan ini dibenarkan dalam Islam?
Pernikahan dalam Pandangan Islam
Pernikahan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim. Islam sangat menganjurkan pernikahan sebagai salah satu cara untuk menjaga kesucian diri dan membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)
Selain itu, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan pentingnya menikah dalam Islam sebagai cara untuk menjaga moral dan kehormatan diri.
Penyebab Tren “Marriage is Scary”
Fenomena ketakutan terhadap pernikahan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya adalah:
- Pengalaman Negatif: Banyak anak muda yang menyaksikan atau mengalami sendiri pengalaman buruk terkait pernikahan, baik dari orang tua, kerabat, atau teman dekat. Pengalaman ini seringkali menimbulkan trauma atau ketakutan untuk menjalani kehidupan pernikahan.Di Indonesia, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang sering diberitakan menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang muda merasa takut untuk menikah. Data dari Komnas Perempuan menunjukkan bahwa kasus KDRT meningkat setiap tahunnya, dengan banyaknya korban yang merasa tidak aman dalam pernikahan mereka. Kasus-kasus ini menimbulkan ketakutan dan trauma bagi generasi muda, sehingga mempengaruhi pandangan mereka terhadap pernikahan.
- Ekspektasi yang Tinggi: Media sosial seringkali menampilkan gambaran pernikahan yang sempurna, sehingga menimbulkan ekspektasi yang tinggi. Ketika realitas tidak sesuai dengan ekspektasi tersebut, pernikahan menjadi sesuatu yang menakutkan.
- Ketidakstabilan Ekonomi: Tantangan ekonomi yang dihadapi generasi muda saat ini juga turut mempengaruhi pandangan mereka terhadap pernikahan. Ketidakpastian finansial membuat mereka ragu untuk mengambil langkah besar seperti menikah.
Islam dan Ketakutan Terhadap Pernikahan
Dalam Islam, rasa takut terhadap pernikahan tidak dibenarkan jika didasarkan pada hal-hal yang tidak beralasan atau spekulatif. Rasulullah SAW sendiri sangat menganjurkan umatnya untuk menikah, dan menjelaskan bahwa menikah adalah separuh dari kesempurnaan agama.
Namun, Islam juga mengajarkan agar seseorang tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan untuk menikah. Penting untuk memilih pasangan yang tepat dan mempersiapkan diri secara mental, spiritual, dan finansial sebelum memasuki jenjang pernikahan.
Contoh nyata dari kehidupan rumah tangga Rasulullah SAW adalah hubungan beliau dengan istrinya, Khadijah RA. Rasulullah SAW dan Khadijah RA membangun rumah tangga yang penuh dengan cinta, kepercayaan, dan saling menghormati. Khadijah RA selalu mendukung Rasulullah dalam setiap aspek kehidupannya, termasuk ketika beliau pertama kali menerima wahyu. Rasulullah SAW juga selalu memperlakukan istri-istrinya dengan penuh kasih sayang, seperti yang beliau sabdakan:
“Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istrinya, dan aku adalah yang paling baik di antara kalian kepada istriku.” (HR. Tirmidzi)
Rumah tangga Rasulullah SAW adalah contoh yang sempurna tentang bagaimana pernikahan dalam Islam seharusnya dijalani—dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa saling menghormati.
Meskipun tren “marriage is scary” mungkin mencerminkan kekhawatiran yang valid di kalangan anak muda, namun dalam pandangan Islam, pernikahan tetaplah suatu ibadah yang mulia dan dianjurkan. Ketakutan terhadap pernikahan sebaiknya diatasi dengan pemahaman yang baik mengenai tujuan pernikahan dalam Islam, serta persiapan yang matang sebelum memutuskan untuk menikah.
Pernikahan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, tetapi sesuatu yang perlu dipahami dan dijalani dengan kesadaran penuh akan tanggung jawab dan tujuan yang mulia. Dengan pemahaman yang tepat, pernikahan bisa menjadi jalan menuju kebahagiaan dan kesuksesan di dunia maupun akhirat.