BOGOR, JAWA BARAT — Sebagian besar orang mengira bahwa beternak ayam itu kotor dan tidak menguntungkan. Pun, tidak banyak yang mengira bahwa pangsa pasar telur ayam arab sangat luas. Mulai dari warung kopi, penjual jamu, hingga pabrik jamu terkenal. Harganya pun berbeda dengan telur ayam biasa.
Melenceng dari namanya, ayam arab mulanya berasal dari Belgia yang berkawin dengan ayam buras Indonesia. Sekilas tampilan telurnya seperti ayam kampung. Anda mungkin tidak sadar bahwa banyak peracik jamu menggunakan telur ayam jenis ini. Telur ini dinilai memiliki banyak keuntungan, yaitu kuning telurnya lebih besar, putih telurnya lebih kental, dan nilai gizinya pun tinggi.
Melihat peluang ini, Dompet Dhuafa melalui Rumah UMKM Zona Madina menggulirkan Program Plasma Ayam Arab di kawasan Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Penerima manfaatnya adalah Arsin Saputra (45), seorang ayah dengan dua anak yang baru saja menekuni usaha ayam potong sejak 5 bulan terakhir. Sebelum itu, ia merupakan pekerja pabrik yang dirumahkan karena suatu hal.
Nursan selaku pendamping program ini menjelaskan, sistem kerja sama dalam program pemberdayaan ini adalah bagi hasil. Luas kandang berukuran 3,5 x 12 meter persegi di atas tanah milik Arsin, tepatnya berada di belakang rumahnya. Dompet Dhuafa mengintervensi dengan membangunkan kandang, pengadaan ayam, penyediaan pakan, hingga pemasarannya. Untuk hasil keuntungannya disepakati bahwa akan dibagi rata, yaitu dengan perbandingan 50:50 atau 1:1.
Pada saat program ini diliput, Kamis (4/1/2023), terhitung masih berusia sangat belia. Bahkan baru saja mulai berjalan pada awal Desember 2023. Sehingga pembagian hasil masih belum dilakukan. Rencananya, bagi hasil akan mulai dilakukan pada bulan ketiga yang akan terus berlanjut tiap bulannya.
Jumlah ayam arab di kandang Plasma Ayam Arab belakang rumah Arsin saat ini ada 239 ekor. Dari 239 ekor tersebut, saat ini masih belum seluruhnya menghasilkan telur. Baru hanya sekitar setengahnya, yaitu antara 100-125 butir telur yang dihasilkan setiap hari. Setiap sore hari, yaitu pukul 16.00 WIB, Nursan datang untuk mengambil ratusan butir telur yang berhasil ditelurkan di kandang ini.
Baca juga: KolaborAksi Sedekah Telur Dompet Dhuafa Bersama FoZ Jawa Timur dan Bupati Magetan
“Ayam-ayam ini tiba di sini baru sekitar 1 bulan yang lalu. Jadi memang untuk proses menghasilkan telurnya belum semua. Paling kalau sudah 2 atau 3 bulan baru semuanya akan mampu bertelur setiap hari. Makanya, untuk pembagian hasil juga kita targetkan mulai di bulan ketiga. Biar mudah perhitungannya,” jelas Nursan.
Selain mengelola ayam arab, Arsin juga masih berjualan ayam potong, namun dalam kemasan beku/frozen. Bagian ini lebih banyak dikerjakan oleh anak sulungnya yang baru saja lulus sekolah. Sedangkan, pengelolaan kandang ayam arab lebih banyak dilakukan oleh Arsin dan istri. Menurut Arsin, budi daya telur ayam arab tidak begitu sulit.
“Nggak susah merawatnya. Yang penting rajin dan rutin. Setiap hari ngecek, ngasih makan, ngasih minum, vitamin, bersihin kandang, yang sakit diobati,” terangnya.
Umur ayam-ayam arab tersebut saat tiba di kandang pada Desember 2023, yaitu 6 bulan. Artinya, sekarang ayam-ayam itu berumur 7 bulan. Sedangkan masa puncak produksinya di atas umur 8 bulan. Dalam masa produktif, ayam arab mampu terus-menerus bertelur, sehingga ditargetkan setiap hari akan menghasilkan telur. Dalam setahun, seekor ayam arab dapat menghasilkan telur hingga 250–300 butir per tahun.
Baca juga: Kuatkan Ekonomi Penyintas TB RO dengan Usaha Telur Asin
Arsin bukan satu-satunya penerima manfaat program ini. Ada satu lagi orang lainnya yang menjadi penerima manfaat program Plasma Ayam Arab oleh Zona Madina ini dengan skema yang sama dengan yang diterapkan pada Arsin.
Mari kita doakan agar program ini berjalan dengan baik. Sehingga mampu membantu keluarga para penerima manfaat memenuhi kebutuhan keluarganya. Harapannya, dengan meningkatnya penghasilan keluarga si penerima manfaat, meningkat pula kualitas pendidikan si anak. Sehingga kelak si anak mampu membawa perubahan hingga mengeluarkan keluarganya dari jeratan kemiskinan. (Dompet Dhuafa/Muthohar)