Urban Volunteerism Sebagai Solusi Kemiskinan Perkotaan

Kemiskinan hingga kini masih menjadi isu serupa gunung es. Bila dahulu kemiskinan lebih sering dikaitkan dengan kehidupan penduduk desa yang jauh dari pusat pemerintahan maupun ekonomi, namun dewasa ini berbagai penelitian menyebutkan bahwa justru kantong-kantong kemiskinan berada di daerah perkotaan yang notabene dekat dengan pusat pemerintahan maupun ekonomi. Lembaga riset IDEAS (Indonesia Development and Islamic Studies) mengidentifikasi 21 kota dengan kepadatan penduduk miskin diatas 500 jiwa per km2, dan nyaris seluruhnya adalah kota-kota di Jawa. Bahkan dari basis data terpadu TNP2K, diketahui penduduk miskin Jakarta dengan status sosial-ekonomi rendah mencapai 992 ribu jiwa, atau setara dengan 9,7 persen dari total penduduk Jakarta.

                Masalah kemiskinan di kota merupakan suatu permasalahan yang kompleks. Butuh lebih dari sekedar kebijakan pemerintah untuk menyelesaikannya. Salah satu hal yang bisa membantu pengentasan masalah kemiskinan adalah dengan kerelawanan. Bambang Suherman, Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa menuturkan,

                “Kerelawanan adalah warisan produktif nenek moyang kita sebagai sebuah bangsa. Nilai kerelawananlah yang mengikat simpul-simpul masyarakat sehingga menjadi satu kerukunan dan saling menanggung. Nilai-nilai tersebut perlahan-lahan mulai terkikis, sementara saat yang bersamaan permasalahan yang menuntut kerelawanan justru semain banyak, terutama di kota-kota besar. Kerelawanan akan menjaga nilai-nilai kemanusiaan masyarakat kota. Kerelawanan hadir untuk memastikan masyarakat kota tetap saling membutuhkan, beinteraksi, dan hidup sebagai makhluk sosial.”

                Besarnya kebutuhan untuk mengentaskan kemiskinan membuat gerakan ini memerlukan berbagai pihak untuk turut andil di dalamnya. Gerakan kerelawanan yang berbasis pada masalah perkotaan diperkenalkan oleh Dompet Dhuafa dengan sebutan Urban Volunteerism. Pada Jumat Kamis (30/11) yang lalu, Dompet Dhuafa mengadakan diskusi mengenai hal ini bersama dengan para pegiat kemanusiaan, pegiat media sosial, dan peneliti. Dalam diskusi tersebut pula Dompet Dhuafa mengajak pihak-pihak yang peduli akan pengentasan kemiskinan untuk bergerak bersama (Dompet Dhuafa/Dea)