Utamakan Tanggung Jawab, Kunci Uni Eti Sukses Jalani Usaha

Apria Suswita, penerima manfaat STF Dompet Dhuafa saat menjalani kegiatan usaha warung makan Padang sederhana. (Foto: Dokumentasi Dompet Dhuafa)

Di saat pagi hari menjelang, ia mulai bergegas memulai aktivitasnya dengan pergi ke pasar untuk belanja kebutuhan usahanya. Pasar Ciputat menjadi tempat langganannya mencari sayuran dan bumbu untuk warung nasi padang yang sudah 17 tahun ia tekuni. Dari usaha warung nasi padang sederhananya ini ia mampu membantu suami untuk memenuhi kebutuhan hidup serta menyekolahkan ketiga anaknya.

“Alhamdulillah dari usaha ini bisa makan dan nyekolahin anak-anak”, ujar perempuan yang akrab disapa Uni Eti ini.

Untuk menjalankan usaha nasi padangnya tersebut, Uni Eti bercerita, modal usaha untuk mengembangkan usahanya tersebut diperolehnya dari pinjaman modal yang diajukannya baik di kelurahan hingga Social Trust Fund (STF) Dompet Dhuafa.

STF sendiri merupakan program ekonomi Dompet Dhuafa yang memainkan peran sebagai bank orang miskin. Transaksi dominan yang dikembangkan adalah berbasis kepada akad dana kebajikan (Qardhul Hasan), yakni meminjam dengan pengembalian tanpa tambahan bunga maupun bagi hasil.

Wilayah yang menjadi sebaran penerima manfaat STF Tangsel seperti, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara, dan Setu. Beberapa unit program STF juga telah digulirkan di antaranya di wilayah Padang, Tasikmalaya, Surabaya, Mentawai, dan Wasior.

Perempuan dengan dua orang cucu ini menuturkan merasa terbantu ketika program Social Trust Fund Dompet Dhuafa wilayah Tangsel hadir dan memberikan bantuan modal usaha. Dengan diawali pinjaman sebesar Rp. 750.000 pada pertengahan tahun 2012 Uni Eti meneruskan dan memajukan usahanya. Ia disiplin dalam pembayaran angsuran dan hingga saat ini sudah pinjaman keempat dengan plafond Rp. 1.8000.000 dengan aqad murabahah.

“Saya kalo punya hutang gak mau sampai nunggak-nunggak. Alhamdulillah selalu lancar dan lunas bila pengembalian modal. Kalo kita punya hutang harus tanggung jawab dan melunasinya biar urusan ke depannya gampang,” jelasnya sambil tersenyum.

Dari sosok Apria kita belajar tentang pentingnya sikap tanggungjawab dengan segala urusan. Walaupun profesinya hanya seorang pedagang kecil namun ia mengedepankan sikap tanggungjawab karena ia yakin dibalik sikap tanggungjawabnya itu pasti akan ada buah manisnya. (uyang)