Voice Of Children: ?Donasi Untuk Anak-anak Indonesia?

JAKARTA-Saat ini ada sekitar 44 juta dari 84 juta anak-anak di Indonesia yang tidak memiliki akte kelahiran. Data itu membuat kita miris karena sebanyak 44 juta anak-anak Indonesia yang berpotensi kehilangan kesempatan untuk bersekolah, mendapatkan kartu identitas, juga bekerja. Akta kelahiran adalah dokumen pertama bagi anak-anak untuk bisa bersekolah, bekerja, bahkan untuk mendapatkan asuransi kesehatan. Selain itu ada 3.600 anak-anak pengungsi Rohingya yang mengungsi di Aceh dalam kondisi kehilangan tempat tinggal, sulit makan, tidak memiliki pakaian, dan tempat tinggal yang layak.

Hal inilah yang membuat Madam Noor Sabah Nael Traavik, istri Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, untuk membantu anak-anak ini sehingga nantinya akan kita bantu untuk memiliki akta kelahiran di daerah masing-masing melalui konser amal Voice of Children.

“Pembuatan akta kelahiran ini penting karena akan memudahkan mereka untuk masuk sekolah maupun bekerja”, ujar Bobby Manulang, Manager Resource Mobilization (Remo) Dompet Dhuafa.

Voice of Children pada tahun ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan. Selaku penginisiasi, Madam Noor, mengatakan bahwa awalnya dia menggalang donasi untuk anak-anak pengungsi Palestina. Lalu seseorang menyarankan kepadanya untuk melakukan sesuatu untuk anak-anak Indonesia.

“Saya akan melakukannya lagi kalau saya mempunyai kekuatan dan kesempatan”, ujar Madam Noor dalam sambutannya.

Seperti yang kita ketahui bahwa pada Mei lalu gelombang pengungsi terdampar di Aceh. Sebagian dari mereka adalah anak-anak dengan kondisi yang sangat memprihatinkan serta belum ada aturan untuk mengembalikan mereka.

“Saat itulah saya langsung berkata bahwa saya harus melakukan konser amal lagi”, tambahnya.

Pada saat yang lain, Madam Noor juga berjanji akan melakukannya untuk anak-anak Indonesia. Menurut data statistik yang dia temukan, masih banyak anak-anak di Indonesia yang belum mempunyai akta lahir. Atas dasar itulah Madam Noor mencari organisasi dan menjalin kerjasama.

Ada banyak organisasi amal yang juga berkinerja baik di Indonesia. Dompet Dhuafa pun terpilih sebagai lembaga yang diajak bersinergi. Dompet Dhuafa memiliki berbagai program seperti pendampingan sekolah, klinik kesehatan, dan sebagainya. Program-program tersebut juga bergulir di Indonesia.

Selain itu Madam Noor juga menilai bahwa Dompet Dhuafa tidak memandang pemberian bantuan dari sisi agama dan ras padahal lembaga ini didirikan oleh orang Muslim. Oleh karena itu, Madam Noor menggandeng Dompet Dhuafa sebagai mitra kerjasama dalam pengumpulan dan penyaluran donasi.

Madam Noor pun mengajak temannya, Magda Hutagalung untuk mengadakan gathering bersama teman-teman sosialita pada Senin (5/10) untuk penggalangan dana. Gathering yang diadakan di rumah Magda di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta. Dalam penggalangan dana ini terkumpul satu juta rupiah uang tunai, juga 300 juta yang akan ditransfer. Sebagian dari dana yang terkumpul pada hari ini juga pada konser nanti akan ditujukan untuk pembuatan akte kelahiran anak-anak Indonesia bagian timur. Sebagian lagi untuk anak-anak pengungsi Rohingya di Aceh.

Tidak hanya itu. Madam Noor juga membuat  konser amal bertajuk Voice of Children: Listen With Love. Acara ini akan didukung oleh beberapa musisi dan artis ibukota diantaranya Agnes Monica, Titiek Puspa, Gita Gutawa, Syaharani, Kikan, Piyu, Raline Syah, dan Joe Taslim, yang akan berlangsung pada 17 Oktober mendatang.

“Saya terkesan sekali akan misi Bu Noor untuk mengumpulkan dana bagi 38 juta anak Indonesia  yang belum mempunyai akta lahir. Karena menurut saya ini adalah perbuatan yang sangat mulia. Mempunyai akta lahir adalah hal yang sangat basic. Saya sangat mensupport dan saya juga sangat mendambakan kita mendapat dana yang cukup besar agar bisa membantu banyak anak-anak ini dalam membuat akta lahir” ungkap Magda Hutagalung. (Dompet Dhuafa/Erni)

 

Editor: Uyang