BALI — Edukasi sampah terhadap siswa-siswi sekolah menjadi bagian dalam rangkaian Voluntrip Waste Summit Dompet Dhuafa di Bali. Kegiatan edukasi sampah diselenggarakan di SD Negeri 5 Kesiman, Denpasar pada Jumat (22/9/2023).
Sebanyak 106 siswa menyambut kedatangan kakak-kakak Dompet Dhuafa dengan ceria. Begitu pula dengan para guru, mereka menyambut baik kegiatan peduli lingkungan ini. Dalam kegiatan edukasi sampah, dilakukan pengumpulan dan penimbangan sampah, dongeng atau story telling, pemeriksaan kesehatan, serta bermain permainan tradisional.
Sejumlah tim organ Dompet Dhuafa ikut turun langsung dalam aksi ini, mereka adalah Dompet Dhuafa Bali, Disaster Management Center (DMC), dan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV). Menariknya lagi, kegiatan ini diisi oleh Volunteer Specialist Dompet Dhuafa, yaitu dr Tsaqyla Sabansya serta Imelda Naomi, penulis buku Luftan dan Monster.
Baca juga: Atasi Permasalahan Sampah, Dompet Dhuafa Helat Voluntrip Waste Summit
Ni Luh Putu Deyanti Dewi, guru kelas 1 SDN 5 Kesiman mengatakan, “Kami senang sekali telah didatangi oleh Tim Dompet Dhuafa beserta Kak Naomi di sekolahnya. Anak-anak bisa langsung mendengar cerita langsung dari penulis buku Luftan dan Monster. Kemudian kita juga bermain permainan tradisional. Anak-anak juga senang diperiksa oleh ibu dokter. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Dompet Dhuafa atas kunjungannya.”
Ia kemudian menjelaskan bahwa SDN 5 Kesiman telah bekerja sama dengan Bali Wastu Lestari, sebuah bank sampah yang ada di Denpasar. Dari situ, anak-anak diajarkan tentang pemilahan-pemilahan sampah, baik itu di sekolah maupun di rumah. Setiap bulan, sekolah menggelar kegiatan timbang sampah. Setiap anak dipersilakan untuk membawa sampah-sampah yang sudah dikumpulkan di rumah ke sekolah untuk ditimbang. Mereka kemudian mendapatkan tabungan uang dari hasil sampah tersebut. Nanti di akhir tahun, tabungan itu akan diserahkan ke masing-masing siswa berupa uang tunai.
“Kebetulan sekolah ini jaraknya tidak jauh dari tempat pembuangan akhir sampah. Orang yang lewat sana, pasti akan mencium bau sampah yang tidak sedap. Itu juga salah satu yang memotivasi kami untuk mengajarkan siswa-siswa memilah sampah sejak dini. Jadi saat dibuang ke sana, pihak TPA dapat langsung menempatkan sampah sesuai kategorinya,” jelasnya.
Baca juga: Jaga Lingkungan, Dompet Dhuafa Terapkan Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik di Momen Iduladha 1444 H
Memang benar, isu sampah di Bali telah menjadi isu hangat di tahun-tahun terakhir ini. Untuk itulah, Dompet Dhuafa Bali menjadikan isu sampah ini menjadi isu utama. Beberapa kali, Dompet Dhuafa Bali juga telah beberapa kali mengadakan kegiatan bersih-bersih pantai, termasuk yang akan dilaksanakan pada Sabtu (23/9/2023) bersama para relawan DDV.
“Ini menjadi tugas kita bersama untuk menjaga lingkungan tetap bersih. Mudah-mudahan dengan datang ke sekolah-sekolah seperti ini, menjadi langkah-langkah kecil kita untuk mengajarkan betapa pentingnya menjaga sampah agar dibuang sesuai dengan seharusnya,” terang Fadly Hassan selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Bali.
Ternyata, SD Negeri 5 Kesiman sudah lama memiliki buku Luftan dan Monster. Sebagian besar siswa juga sudah membacanya. Kedatangan Kak Naomi selaku penulisnya membuat para siswa senang, sebab buku langsung dibacakan dan diceritakan oleh si penulis.
Baca juga: Warga Pulau Messah Labuan Bajo Sambut Hangat Voluntrip Kurban Berbagi
“Luftan ini kan orang yang benar-benar ada, bukan tokoh fiktif. Dia anak muda yang sangat peduli terhadap lingkungan. Jadi mudah-mudahan anak-anak yang lain juga bisa belajar dari Luftan. Mereka jadi lebih banyak mengamati lingkungan, mengetahui tentang jenis-jenis sampah, sehingga akan semakin bermanfaat bagi alam dan orang banyak,” ucap Naomi.
Pada saat pemeriksaan kesehatan, dr Tsaqila turut menyampaikan pesan kepada siswa-siswi untuk selalu menerapkan hidup bersih dan sehat. Setiap orang dapat memulainya dengan menjaga kebersihan diri sendiri. Apabila semua orang sadar akan hidup bersih, tentu akan mampu terhindar dari penyakit akibat pencemaran lingkungan.
“Dalam menjaga kebersihan lingkungan bisa dimulai dari menjaga kebersihan diri, yaitu perilaku hidup bersih dan sehat. Keterkaitan lingkungan erat dengan kesehatan, di mana ketika perilaku bersih tercermin dalam keseharian bisa menghindarkan diri dan masyarakat sekitar dari penyakit akibat pencemaran lingkungan,” tuturnya.
Usai acara ini, Dompet Dhuafa kemudian beranjak ke Pantai Martasari dan Pantai Padang Galak untuk melanjutkan rangkaian acara Voluntrip Waste Summit. (Dompet Dhuafa/Muthohar)