JAKARTA — Saat Umar bin Khattab memperoleh tanah di Khaibar, ia menghadap Nabi Muhammad SAW. Ujarnya, “Wahai Rasulullah, aku mendapat tanah di Khaibar. Aku belum pernah mendapat harta sebaik itu. Maka apakah yang engkau perintahkan kepadaku?”. Nabi pun bersabda, “Bila engkau suka, engkau tahan (pokok) tanah itu dan engkau sedekahkan (hasilnya), tidak dijual, tidak dihibahkan, dan tidak pula diwariskan”. Lalu Umar menyedekahkannya (hasil pengelolaan dari tanah itu) kepada orang-orang fakir, kaum kerabat, hamba sahaya, sabilillah, dan tamu-tamu.
Baca Juga: https://tabungwakaf.com/wakaf-masjid-nabawi-di-zaman-rasulullah/
Dikutip dari tabungwakaf.com , skema pengelolaan donasi wakaf dari umat yaitu dengan memproduktifkan donasi tersebut, hingga mampu menghasilkan surplus yang berkelanjutan. Donasi wakaf dapat berupa benda bergerak, seperti uang dan logam mulia, maupun benda tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan. Surplus wakaf produktif inilah yang menjadi sumber dana abadi bagi pembiayaan kebutuhan umat. Seperti pembiayaan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Dijelaskan oleh General Manager Wakaf Dompet Dhuafa, Bobby Manulang, wakaf produktif merupakan bentuk pokok wakaf yang bisa memberikan efek kebermanfaatan secara terus-menerus. Ketika misalnya seorang Nadzir menerima wakaf dari masyarakat, kemudian wakaf itu mengalami proses konversi, misalnya menjadi aset dan memberikan manfaat secara jangka panjang untuk banyak orang.
Seperti wakaf yang dikonversi menjadi Rumah Sakit, yang secara terus-menerus memberikan layanan kesehatan untuk pasien dhuafa. Begitupun wakaf yang menjadi Sekolah, yang bermanfaat untuk siswa-siswa dhuafa maupun yatim. Bahkan wakaf lahan pertanian produktif, yang berguna bagi pekerja di lahan pertanian itu, maupun dhuafa yang menerima manfaat dari hasil surplus wakafnya.
Baca Juga: https://www.dompetdhuafa.org/tersesat-di-jalan-yang-benar-aris-gak-niat-nyantri-kini-hafal-al-quran/
“Misalnya RS Rumah Sehat Terpadu dan Sekolah SMART Ekselensia Dompet Dhuafa. Jadi tidak hanya uang, wakaf juga bisa berbentuk fasilitasnya, seperti alat-alat kesehatan rumah sakit. Ketika aset wakaf itu memberi manfaat berkelanjutan secara terus-menerus dalam jangka waktu panjang, maka bisa dikatakan produktif. Dompet Dhuafa melihat semuanya aset wakaf itu produktif, tidak ada yang sekali pakai,” jelas Bobby, Jum’at (2/9/2022). (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)