Warga Binaan Lapas Gunung Sindur Belajar Khutbah

BOGOR — Tiga puluh santri (narapidana) mengikuti pelatihan khutbah salat Jumat dan khitobah di Masjid Khusnul Khotimah, Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Gunung Sindur, pada Kamis (2/1). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Bina Santri Lapas (BSL) Dompet Dhuafa bekerjasama dengan KUA Ciseeng dan Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur.

Peserta merupakan pilihan dari 100 santri binaan program BSL Dompet Dhuafa. Agus Salim selaku Kepala Rutan Gunung Sindur berharap, peserta yang mengikuti dapat mengajarkan pada santri lain.

“Memang kita menyeleksi peserta berdasarkan kemampuan dan kompetensinya. Diharapkan dari pelatihan ini, mereka dapat mengajari para santri binaan yang lain. Sekaligus juga sebagai bekal saat keluar rutan nantinya,” harap Agus Salim, dalam sambutannya.

Selama sesi pelatihan, Ustadz Ahmad Fathoni dari KUA Ciseeng menguraikan tentang fungsi rukun, dan syarat khutbah salat Jumat. Kemudian Ustadz Muhajir dari BSL Dompet Dhuafa menjelaskan adab khutbah dan teknik dalam khitobah. Sedangkan Ustadz Humaidi mengisi materi mengenai pemilihan tema.

Selepas sesi pemahaman ilmu, para santri mempraktekan tata cara (kaifiyat) khutbah salat Jumat. Hadi, salah satu santri pelatihan menuturkan, dalam ber-khutbah itu tidak sembarangan, ada aturannya.

“Selama ini kan kita hanya dengar saja pas Jumat. Nah, sekarang kita dikasih tahu syarat, rukun, dan cara khutbah yang baik. Baru tahu juga, ternyata gak sembarangan kalau khutbah itu. Semua ada aturannya,” tutur Hadi, santri yang sudah dua tahun menjalani masa tahanan.

Program Bina Santri Lapas (BSL) Dompet Dhuafa adalah bimbingan keagamaan bagi warga binaan di Lapas. Ini sebagai bentuk penyelamatan aqidah dan memotivasi hidup yang lebih baik. Agar kelak pada saat keluar dari Lapas, warga binaan dapat hidup lebih baik dan dapat diterima di masyarakat. Tentunya juga membawa perubahan yang berarti dalam hidupnya. (Dompet Dhuafa/Rachmat)