CIANJUR, JAWA BARAT — Masjid Al Munawwarah yang terletak di Kp. Cieundeur, RT 01 RW 01, Desa Bunisari, Warungkondang, menjadi salah satu masjid yang terdampak gempa berkekuatan M 5,6 yang mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022).
Saat tim Dompet Dhuafa meniliknya pada Rabu (4/1/2023), 44 hari pasca-kejadian, masjid tersebut masih dalam kondisi yang memprihatinkan. Beberapa ting masjid retak dan terkikis. Keramik di tembok maupun yang di lantai pecah berhamburan. Yang terparah adalah bagian tempat imam hancur.
Masjid ini merupakan masjid tertua kedua yang ada di kecamatan Warungkondang. Dibangun pada tahun 60-an, masjid ini selain untuk beribadah salat 5 waktu dan salat jumat, biasanya digunakan juga untuk kegiatan hari besar Islam, musyawarah warga, solat lima waktu dan pengajian-pengajian.
Tepat di samping masjid, terdapat PAUD Cerdas Mulia Di PAUD ini juga berlangsung kegiatan mengaji bagi anak-anak. Saat ini, di sekeliling masjid terlihat berjejer tenda-tenda pengungsian warga.
Nanan Yuhanan selaku Bendara Masjid Al Munawwarah menyebutkan, masjid ini mencakup 100 KK warga sekitar dengan jamaah sekitar 400-an orang. Sementara saat ini, warga melakukan aktivitas keagamaan di masjid darurat yang dibangun warga menggunakan terpal tenda.
Warga Bunisari, khususnya RW 01, sangat menginginkan dapat beribadah seperti sedia kala. Sehingga pada 2 minggu terakhir, di samping memikirkan bagaimana keluarganya tinggal di pengungsian, warga mulai membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan masjid. Hingga secara bertahap, kegiatan salat jumat pun sudah mulai diadakan.
Meski begitu, hingga saat ini, warga masih belum ada rencana untuk melakukan renovasi masjid. Warga masih memikirkan rumah tinggalnya masing-masing.
“Saat ini aktivitas warga masih fokus rumah. Warga masih memikirkan gimana mereka dan keluarganya tidur dengan nyaman. Kalau solat lima waktu masing-masing di tenda,” jelas Nanan.
Baca Juga: Masjid Hancur, Penyintas Mimpikan Ibadah Layak Pasca Gempa Bumi Cianjur
Bendara Masjid Al Munawwarah mengatakan, jika ada dana untuk renovasi, warga akan dengan senang hati secara swadaya gotong royong untuk merenovasi.
“Warga masih ketakutan. Kalau ada mobil lewat aja kan kerasa getarannya. Itu kan ada truk pabrik mayora yang biasa ngirim barang. Itu kadang langsung merasa kaget, panik,” kisahnya.
Sahabat baik, kejadian gempa Cianjur merupakan duka kita semua. Ini bukan tentang mereka yang terdampak saja, namun juga #IniTentangKita. Mereka adalah kita. Al Munawarah adalah satu dari puluhan masjid yang rusak akibat gempa. Mari bantu mewujudkan warga Cianjur memiliki tempat ibadah yang nyaman melalui https://donasi.dompetdhuafa.org/wakafcianjurbangkit/. (Dompet Dhuafa / Muthohar)