SIARAN PERS, SUMUR, BANTEN — Semarak kurban masih terasa. Jejak tim pendistribusian dari Dompet Dhuafa Banten pada Sabtu (1/8/2020), masih segar dalam ingatan. Mereka melakukan pendistribusian hewan kurban sebanyak 40 ekor Doka (domba kambing) dan 3 Sapi ke wilayah terdampak Tsunami Banten – Lampung 2 tahun silam. Perjalanan dari Serang, Banten di tempuh 3-4 Jam ke lokasi tersebut. Tiga titik lokasi menjadi target hewan kurban yakni Kelapa Koneng, Pematang Munar dan Sumur.
“Pendistribusian daging kurban dilakukan dengan kerja sama rekan-rekan Sigap Persis Serang dan dibantu oleh MPZ Yayasan Masjid Al Ikhlas (YMAI). Selain itu, Dompet Dhuafa Banten juga mendistribusikan daging kurban untuk warga yang masih menempati hunian sementara (Humtara) di wilayah Sumur. Semoga dengan adanya program Tebar Hewan Kurban (THK) 2020, kebermanfaatan dapat dirasakan oleh masyarakat. Terutama 2 tahun lalu wilayah tersebut tertimpa bencana. Sehingga akan lama dalam membangun kembali sendi-sendi perekonomian. Ditambah pandemi Covid-19 membuat ekonomi wisata belum bisa pulih seperti sedia kala,” ujar Mokhlas Pidono, selaku Pimpinan Dompet Dhuafa cabang Banten.
Sebelumnya, Dompet Dhuafa Banten bersama anak-anak Millenial ROIQ Serang, melakukan pendistribusian daging kurban ke sejumlah perkampungan mualaf Baduy, Ciboleger, Lebak. Pendistribusian tersebut merambah tiga titik lokasi yang berbeda yakni Lebak Pandeuy, Ladeuh dan Cempaka. Masih banyak dari warga setempat hanya memakan daging kurban setahun sekali. Bahkan ada yang baru pertama kali mendapatkan daging kurban semenjak memeluk agama Islam.
“Alhamdulliah senang sekali dari Dompet Dhuafa Banten bersama MPZ YMAI mendistribusikan hewan kurban di wilayah kami berupa seekor sapi dan 27 doka. Terima kasih kepada donatur. Kurban ini rencana akan kami bagikan ke Huntara, Cikeruk, Legon dan Kampung Masjid,” ujar Jatra, selaku Ketua Rumah Tangga (RT) di Sumur, Lebak.
Antusias warga Sumur dalam menyambut Iduladha dapat dibuktikan dari kedatangan hewan kurban di wilayah mereka, “Ini pertama kali kami dan kembali menikmati kurban yang diberikan Dompet Dhuafa Banten bersama MPZ YMAI pasca Tsunami Banten yang menerjang Kampung Sumur. Kemudian membangun dari awal dan kembali membangkitkan ekonomi yang belum pulih betul. Ditambah lagi pandemi Covid-19, sehingga aspek wisata di wilayah ini turun drastis. Tahun lalu kami belum sempat untuk kurban. Karena masih berbenah pasca bencana yang melanda,” ujar Yati, warga Sumur yang sedang membantu membungkuskan daging kurban untuk didistribusikan kembali.
“Alhamdulillah sukses pendistribusian ke tiga wilayah terdampak Tsunami Banten. Masih banyak warga terutama di Sumur yang menghuni Huntara sebagai tempat tinggal sambil menunggu pembangunan rumah mereka,” ujar Ahmad, perwakilan Persis, Banten.
Sementara itu di sudut Huntara terdapat keriangan warga akan adanya daging kurban di lingkungan mereka. Jarak yang jauh dari akses utama Sumur, maka harus dijangkau kembali dengan kendaraan ke arah bukit. Fasilitas di huntara yang cukup, melengkapi kebutuhan mereka sehari-hari. Namun sayang, keberadaan Huntara semakin dilupakan oleh pemerintah setempat. Melihat kondisi Paud dan taman bermain yang kurang terawat menjadi nilai yang wajib diperhatikan.
Ustadz Ganta, selaku tokoh masyarakat sekaligus penghuni Huntara menuturkan, “Alhamdulillah ini merupakan daging kurban pertama kami sejak di Huntara. Kemarin-kemarin belum bisa merasakan daging kurban. Jangankan kami berkurban, daging kurban pun kami jarang kebagian. Saat ini Huntara dihuni sebanyak 78 Kepala Keluarga (KK). Beginilah kondisi Huntara yang ada di Sumur, lambat laun akan tergerus oleh waktu, terutama kondisi PAUD dan taman bermain yang sudah banyak rusak akibat kurang terawat dan termakan oleh usia. Hunian yang sederhana ini masih menjadi pilihan. Sembari warga perlahan membangun kembali rumahnya". (Dompet Dhuafa/Bani)