PTTEP dan Dompet Dhuafa Gelar Wisuda untuk 16 Sarjana ETOS

JAKARTA — PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) menggelar upacara wisuda bagi para penerima Beastudi Etos yang merupakan hasil dari kolaborasi sosial antara PTTEP dengan Dompet Dhuafa. Sebanyak 16 sarjana dari berbagai kampus terkemuka menjalani prosesi wisuda serta pelepasan oleh PTTEP dan Dompet Dhuafa di Hotel Aston, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, (Minggu, 24/11/2019).

Empat tahun silam, tahun 2015, PTTEP memberikan beastudi pendidikan kepada 16 mahasiswa kurang mampu di 10 kampus ternama di Indonesia. Beastudi tersebut disalurkan kepada Dompet Dhuafa Pendidikan melalui program Beastudi Etos. Bukan kali pertama, tahun sebelumnya, pada 2014, PTTEP juga memberikan beastudi yang sama kepada sembilan mahasiswa kurang beruntung lainnya. Kesembilannya telah lulus dan menjalani prosesi yang sama pada 18 November 2018 lalu.

Beastudi Etos merupakan salah satu program Sekolah Kepemimpinan Bangsa Dompet Dhuafa bidang pendidikan, yang menginvestasikan sumberdaya manusia dengan berfokus pada pembinaan, pendampingan, dan pemberdayaan mahasiswa berprestasi yang memiliki keterbatasan ekonomi.

Namun, Beastudi Etos dari PTTEP ini sedikit agak berbeda. Jika secara umum penerima manfaat mencakup seluruh jurusan, Etos – PTTEP menitik fokuskan pada mahasiswa kurang mampu dengan latar belakang pendidikan Ilmu Teknik dan Kedokteran. Lebih mengkerucut lagi cakupannya, Etos – PTTEP hanya menyasar sepuluh PTN ternama. Sepuluh kampus tersebut di antaranya Universitas Syiah Kuala, Universitas Andalas, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada,Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Institut Tekhnologi Sepuluh September, dan Universitas Hasanudin Makasar.

Kun Grinchaw Hartawan selaku General Manager PTTEP Indonesia menyampaikan, "Saya hadir di sini untuk memberikan penghargaan tertinggi kepada wisudawan yang berhasil luls dengan nilai memuaskan. Kebanggaan bagi kami bisa bersinergi dengan Dompet Dhuafa Pendidikan, sehingga kami bisa bersama membentuk anak muda dengan tekad kuat untuk belajar dan mengembangkan kemampuan diri. Kami yakin para wisudawan ini mampu menjadi pemimpin yang baik dalam menciptakan peluang dan lebih banyak menyebarkan kebaikan”.

Imam Rulyawan selaku Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa menambahkan, melalui beasiswa kemitraan Beastudi Etos antara PTTEP dan Dompet Dhuafa ini, mampu mewujudkan SDM yang mandiri, unggul, dan kontributif demi terciptanya Indonesia yang adil dan berdaya.

Enam belas penerima manfaat ini nantinya diharapkan mampu menduduki posisi-posisi trategis di Indonesia, sehingga kemudian dapat banyak berkontribusi memberdayakan masyarakat dhuafa di Indonesia.

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Eka Mara,  menjelaskan Perubahan industri 4.0 secara drastis mengubah cara berpikir anak muda sehingga mereka bebas memilih cita-cita. Oleh karena itulah dirasa penting bagi pemuda Indonesia memiliki kapasitas dan kompetensi tingi dalam menetapkan tujuan cita-cita yang ingin diraih.

“Karena itulah penting bagi pemuda memiliki kapasitas serta kompetensi dalam menetapkan tujuan cita-cita yang ingin diraih", tuturnya. (Dompet Dhuafa/Muthohar)