JAWA BARAT — Atas kepedulian para donatur, Dompet Dhuafa membangun fasilitas air bersih melalui program Air Untuk Kehidupan (AUK) di tengah masyarakat Desa Sukaratu, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. Pengerjaan program ini telah rampung serta diresmikan pada Rabu (1/2/2023).
Tepatnya, program AUK berupa sumur bor, bangunan tandon air, dan pipanisasi ini berada di kawasan Pondok Pesantren Al Karomiku, Kampung Cileuleuy. Antusiasme masyarakat Desa Sukaratu pun begitu tinggi atas hadirnya program ini. Acara peresmian, pada Rabu (1/2/2023), dihadiri oleh GM Divisi Pendidikan dan Budaya Dompet Dhuafa, Herman Budianto; Pimpinan Ponpes Al Karomiku, Muhammad Hudori; Kepala Desa Sukaratu, Asep Gunawan; Camat Malangbong, Undang Syarifudin; serta puluhan warga, para santri dan alumni Ponpes Al Karomiku.
Peresmian AUK ditandai dengan penarikan tirai bersama oleh para hadirin yang datang. Air bersih melalui pengeboran sumur di kawasan Ponpes Al Karomiku ini mampu didapat pada kedalaman 50 meter. Air bersih kemudian ditampung di toren berukuran 2000 liter.
Muhammad Hudori mengatakan dalam sambutannya, program air bersih dari Dompet Dhuafa ini hadir bukan hanya sekadar program air untuk kehidupan, tapi juga air untuk ibadah, yaitu taharoh. Sebab, utamanya air ini akan dimanfaatkan sebagian besar oleh para santri dan juga jamaah dari masyarakat sekitar untuk beribadah.
“Air ini sudah manfaat sudah berjalan satu bulan sebelumnya. Alhamdulillah sudah selesai pengeboran. Walaupun sempat ada kendala, tapi alhamdulillah akhirnya selesai dan air bisa digunakan oleh santri dan warga. Mari kita berdoa agar ini Dompet Dhuafa dan para donatur yang membantu semoga menjadi ibadah, semoga air menjadi berkah khususnya para santri alumni dan masyarakat,” ucapnya.
Ponpes Al Karomiku telah ada sejak tahun 2004 dan saat ini memiliki 200 santri. Sebelumnya, untuk melakukan kegiatan bersih-bersih, masyarakat dan santri memanfaatkan 3 (tiga) sumber mata air. Pertama yaitu aliran irigasi sawah. Kedua yaitu aliran pipa air yang bersumber dari air aliran sawah di atas bukit. Yang ketiga yaitu sumur gali yang tidak menentu jumlah debit air yang tersedia.
Menurut Kades Sukaratu, kawasan ini memang sering kekurangan air. Bahkan kadang masyarakat harus membendung selokan, kemudian didiamkan dan disaring untuk mendapatkan air yang sedikit lebih bersih. Saat musim kemarau, air begitu sulit didapat, sedangkan ketika musim hujan, air-air yang ada pun sangat keruh.
“Dengan adanya program ini akan sangat bermanfaat khususnya pihak pesantren dan umumnya masyarakat sekitar. Kami sangat senang dan berterima kepada Dompet Dhuafa dan para donaturnya atas program air untuk kehidupan ini,” terangnya.
Ia meyakini betul bahwa masyarakat Desa Sukaratu sangat membutuhkan air bersih. Ini juga menjadi konsennya terkait progam perairan.
Senada dengan itu, Camat Malangbong, Undang kemudian berpesan kepada para santri untuk terus semangat menuntut ilmu. Kelak di kemudian hari, ia berharap mereka dapat menjadi orang-orang besar yang berpegang teguh dengan Alquran, hadits, ilmu agama.
“Begitu penting ilmu agama sebagai dasar dan benteng kita untuk menjalankan setiap proses kehidupan,” pesannya.
Baca Juga: Dompet Dhuafa Launching Program Air Untuk Kehidupan di Kawasan Sehat Gili Gede Indah Lombok
Selanjutnya, Herman Budianto mengatakan, bahwa Dompet Dhuafa ingin mengajak seluruh masyarakat dengan berbagai potensi yang ada di Indonesia ini agar jangan sampai menjadi manusia yang hanya memikirkan diri sendiri. Namun bagaimana dapat terus bermanfaat bagi orang lain.
“Kami memohon kepada masyarakat untuk bersama-sama merawat program ini. Silahkan diatur bagaimana cara perawatannya secara bersama,” pesannya kepada masyarakat Sukaratu. (Dompet Dhuafa/Muthohar)