Young Traveling, Meniti Cita-Cita Sekaligus Gali Warisan Budaya

CIREBON, JAWA BARAT — “Cita-cita aku pengin jadi dokter, tapi aku pengen jadi hafizah, karena emang sudah menghafal Al-Qur’an juga, karena aku mau ngasih mahkota ke Ibu sama Bapak. ‘Kan Bapakku juga udah nggak ada, jadi pengin ngasih yang terbaik,” ujar seorang remaja yang tengah berjuang untuk pendidikan dan cita-citanya.

Waktu terasa begitu sederhana karena terus berjalan, detik demi detik, tanpa henti. Setiap hari penuh dengan rintangan dan pengalaman yang membentuk setiap kehidupan. Kita berjuang untuk mencapai impian, baik dalam hal ekonomi maupun kecerdasan di berbagai bidang. Di tengah segala kesulitan, kita ingin selalu memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang kita cintai, selama kita masih memiliki kesempatan di dunia ini.

Tentang sebuah perjalanan hidup yang diwarnai berbagai macam warna dan dinamika. Ada naik dan turun, ada suka dan duka. Cerita dimulai dari seorang remaja yang tengah berjuang menempuh pendidikan di jenjang menengah atas.

Baca juga: Aras, Anak Penjual Mainan Siswa Pesantren Tahfizh Green Lido Berhasil Hafal 30 Juz

Salwa menjajal pembuatan makanan khas Purwokerto yaitu Nopia dan Mino.
Salwa menjajal pembuatan makanan khas Purwokerto yaitu Nopia dan Mino.
Salwa saat mengurai sampah-sampah yang telah dipilah di TPST Patikraja, Purwokerto, Jawa Tengah.
Salwa saat mengurai sampah-sampah yang telah dipilah di TPST Patikraja, Purwokerto, Jawa Tengah.

Salwa Nafeesah Sanda Kirana (15) merupakan seorang yatim, masih duduk di bangku kelas satu jenjang pendidikan menengah pada pendidikan nonformal. Ia bersekolah sambil mondok di pesantren, harus menerima kenyataan ditinggal sang ayah selamanya sejak pertengahan tahun 2023. Kini ia tinggal bersama sang ibu dan saudara-saudaranya. Saat ini, ia sedang gemar mengeksplorasi berbagai hal untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Salwa-panggilan anak 15 tahun itu, sangat antusias saat diajak oleh Yayasan Al Anwar untuk mengikuti eduwisata ke Cirebon dan Purwokerto, yakni dalam program “Young Traveling” yang diinisiasi oleh Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa pada Sabtu (16/7/2024).

Setelah melewati berbagai tahapan seleksi, Salwa terpilih menjadi salah satu peserta “Young Traveling”, ia dengan penuh semangat mempersiapkan perjalanan tersebut, terlebih lagi ini kali pertamanya menaiki kereta jarak jauh. “Kalau naik kereta jarak jauh baru pertama kali, nyaman dan seru juga, apalagi saya tadi duduk dekat jendela langsung ke pemandangan alam,” ujar Salwa.

Baca juga: Bersama Dompet Dhuafa, Bursa Sajadah Beri Kado untuk Anak Yatim dan Duafa Penghafal Al-Qur’an

Para peserta saat berada di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat.
Para peserta saat berada di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat.

Perhelatan “Young Traveling” merupakan sebuah program yang ditujukan untuk 60 anak-anak yatim terpilih dari sembilan yayasan atau lembaga, di mana mereka mengunjungi tempat-tempat yang memiliki nilai edukasi baik dari budaya, makan khas, peninggalan sejarah yang masih dilestarikan dan pengolahan sampah. Kali ini Dompet akan mengajak anak-anak tersebut ke wilayah Cirebon dan Purwokerto.

“Senang Alhamdulillah, kan bisa ketemu teman-teman yang belum kenal, bisa kenalan sama orang baru terus dapat pengalaman baru juga, salah satunya tau silsilah dari Sunan Gunung Jati, saya jadi tau,” tambah Salwa.

Salwa mengaku banyak sekali pengetahuan dan wawasan yang ia dapatkan selama perjalanan eduwisata ini.

“Sekarang saya lagi di Keraton Kasepuhan Cirebon, banyak banget pelajaran yang saya dapat di sini, dari mulai Silsilah Sunan Gunung Jati – Syarif Hidayatullah, terus tadi ada bangunan yang punya filosofi, punya makna kaya misalnya sebuah bangunan dengan tiang 5 diibaratkan seperti rukun islam, ada juga yang tiangnya dua melambangkan dua kalimat syahadat,” sambung Salwa.

Baca juga: Juara Hafiz Indonesia, Aqeela Jadi Inspirasi Anak di Perayaan Muharram Dompet Dhuafa Waspada

Di usia remaja, Salwa sangat haus akan pengetahuan umum. Kesempatan mengunjungi tempat bersejarah menjadi momen berharga baginya untuk memperdalam pemahamanmu tentang warisan budaya Indonesia. Salwa adalah siswa berprestasi. Saat SMP, ia menyabet medali perak dan perunggu dalam Olimpiade Sains Nasional bidang Fisika Terpadu.

Pengalaman pertama Salwa menaiki kereta jarak jauh.
Pengalaman pertama Salwa menaiki kereta jarak jauh.
Keseruan aktivitas Young Traveling.
Keseruan aktivitas Young Traveling.

Memiliki cita cita yang ingin dicapai sebagai dokter yang juga menghafal Al-Quran, Salwa telah membuktikan usahanya, saat ini ia sudah menghafal hingga juz 20.

“Kan bapak sakit ya, jadi pengen kalau misalkan udah kewujud duluan waktu bapak masih ada, nanti aku yang nyembuhin,” terang Salwa, yang tidak terasa air mata telah membasahi.

“Buat ibu, semangat terus, teteh janji bakal ngasih ke ibu yang terbaik kedepannya, wujudin cita-cita ibu dan cita-cita bapak yang belum kesampaian, teteh janji InsyaAllah teteh turutin. Untuk Dompet Dhuafa semoga Dompet Dhuafa dan LPM semakin berkah kedepannya, semakin sukses dan terima kasih karena telah mengadakan acara ini,” pesan Salwa.

Salwa merupakan satu dari 60 penerima manfaat yang bisa merasakan kebahagiaan. Young Traveling sebagai upaya untuk mengenal ragam budaya dan sejarah daerah juga untuk mendapatkan edukasi dan motivasi untuk terus mengejar cita-cita.

Di Cirebon, peserta akan mengunjungi berbagai tempat, termasuk Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Keraton Kasepuhan, yang dikenal dengan nilai artistik dan filosofis dari tata letak, bentuk bangunan, serta arsitekturnya. Sementara itu, di Purwokerto, mereka akan mengunjungi Museum Jenderal Sudirman, Pabrik Nopia & Mino Pak Narwan, serta TPST Patikraja, yang telah meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional sebagai kota mandiri dengan pengolahan sampah terbaik.

Baca juga: Dompet Dhuafa Belanja Bareng Yatim di Green Pramuka Square: Hafiz Qur’an Beri Hadiah Untuk Sang Ummi

Peserta Young Traveling saat mengunjungi Keraton kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat pada (16-17/7/2024).
Peserta Young Traveling saat mengunjungi Keraton kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat pada (16-17/7/2024).

“Alhamdulillah pada hari ini LPM Dompet Dhuafa melakukan kegiatan Young Traveling di mana ini adalah merupakan satu rangkaian untuk memperingati 1 muharram, untuk memuliakan anak yatim, kami di sini membawa 60 anak yatim dari 9 lembaga dan yayasan di Jabodetabek. Untuk kegiatan ini kita akan mengunjungi dua kota yaitu Cirebon dan Purwokerto, adapun untuk kegiatannya adalah mereka selain edukasi terhadap napak tilas tempat bersejarah juga sekalian untuk mempelajari bagaimana pengelolaan sampah yang nanti ada di Purwokerto,” ujar Kamaludin selaku Kepala LPM Dompet Dhuafa.

Selain itu, nantinya anak-anak akan dibagi ke dalam sekitar 10 kelompok. Setiap kelompok akan diberikan tugas atau proyek yang harus mereka kerjakan setelah acara ini selesai. Bukan hanya itu, Dompet Dhuafa juga turut memberikan santunan kepada anak-anak yatim yang berada di Cirebon dan Purwokerto masing-masing kepada 30 anak. (Dompet Dhuafa/LPM)

Teks dan foto: Anndini Dwi Putri
Penyunting: Dedi Fadlil