Zakatnesia, Gairahkan Gerakan Zakat Di Indonesia

JAKARTA – Menyambut bulan suci Ramadhan yang tinggal hitungan hari, Dompet Dhuafa kembali meluncurkan program-program di bulan Ramadhan dalam semangat Zakatnesia, Berkah Zakat Untuk Indonesia. Bertempat di Menteng, Jakarta, Rabu (25/5), Ahmad Juwaini, selaku Presiden Direktur Dompet Dhuafa, menyampaikan bahwa peluncuran program Zakatnesia ini memang sengaja dilakukan menjelang bulan Ramadhan dengan sejumlah alasan. Alasan terpenting yakni adanya kesadaran masyarakat dalam melakukan amal sosial ketika bulan Ramadhan cenderung meningkat.

“Harapannya, ketika program diluncurkan pada bulan suci Ramadhan, masyarakat akan semakin semangat, tergerak dan tergugah hatinya untuk meningkatkan amal sosialnya seperti berzakat, infaq dan shodaqoh. Apalagi melihat realitas di Indonesia yang mana kemiskinan masih sangat tinggi. Dengan hal itu, kita juga bekerja keras untuk menggugah masyarakat yang ‘memiliki’ solidaritas sosial melalui ajakan berdonasi,” ungkap Ahmad Juwaini.

Ahmad juga menambahkan bahwa dengan terselenggaranya program ini, Dompet Dhuafa ingin menjadikan zakat sebagai sebuah instrumen dalam pengentasan kemiskinan. Sebagai lembaga penghimpun dana terbesar di Indoensia, dengan capaian Rp. 266 milyar per tahun, Ahmad kembali menjelaskan bahwa dengan penghimpunan dana sebesar itu, Dompet Dhuafa bersama para donatur turut berperan dalam menyumbangkan berbagai program melalui dana zakat nasional.

“Dompet Dhuafa telah menyumbangkan sekitar 10 persen kepada zakat nasional. Harapannya presentase ini meningkat hingga 15 persen. Namun, walaupun penghimpunan dana itu penting, tetap yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan zakat tersebut. Sehingga akan terasa manfaatnya dalam membantu kaum dhuafa dan dapat membantu mengentaskan kemiskinan,” tambahnya.

Pemilihan kata ‘Zakatnesia’ sebagai usungan tema Ramadhan kali ini, menurut Ahmad juga mengandung beberapa filosofi. Kata itu lahir dari inspirasi kata Zakat dan Indonesia. Hararapannya dengan penamaan tema seperti ini, maka program tersebut akan populer dan familiar dikalangan masyarakat.

“Harapannya ya masalah zakat ini dapat populer di segala lini, bukan hanya di kalangan majelis ta’lim saja. Tetapi juga populer bagi seluruh masyarakat Indonesia, baik yang di kantoran, di tempat hiburan dan di komunitas lainnya. Sehingga masyarakat semakin sadar akan kewajiban berzakat dengan segudang manfaatnya, serta dapat menjadikan zakat ini sebagai tren gaya hidup,” tuturnya.

Di lain kesempatan, Dompet Dhuafa aktif bergerak dalam mengampanyekan zakat bukan hanya di tingkat regional dan nasional, melainkan juga melalui forum-forum zakat tingkat internasional. Dompet Dhuafa memacu masyarakat di dunia ini untuk mengeluarkan zakatnya, sehingga dengan dana zakat ini dapat membantu mengentaskan kemiskinan bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di tingkat dunia. (Dompet Dhuafa/Ira)