“Alhamdulillah Dompet Dhuafa turut membuktikan untuk mengembangkan peradaban Islam di wilayah Jawa Barat. Seperti pengembangan peradaban di kawasan Zona Madina ini, yang semakin lengkap dengan berdirinya masjid. Hadirnya Masjid Al Madinah tentu sangat efektif, terbangun di samping rumah sakit, sekolah dan pusat pemberdayaan masyarakat lainnya. Sehingga masyarakat sekitar dapat meningkatkan ekonomi dan ukhuwah islamiah,” tutur Deddy Mizwar, Wakil Gubernur Jawa Barat, dalam sambutan peresmian Masjid Al Madinah, beberapa waktu silam.
JAKARTA — Membangun peradaban menjadi salah satu sarana untuk mewujudkan negeri bermoral. Mari kita coba telusuri setiap peradaban yang ada di bumi. Maka akan diketahui bahwasebuah peradaban besar tak lepas dari perjuangan panjang manusia sebagai pelaku sejarah di dalamnya. Banyak sekali pelajaran yang dapat dipetik dari setiap peradaban yang pernah ada.
Seperti Baginda Rasulullah SAW, yang membangun peradaban Islam di Madinah melalui momentum hijrahnya. Sejarah mencatat, peradaban di masa rasul bermula dari masjid. Rasulullah Muhammad SAW saat membangun Madinah menjadikan masjid sebagai episentrum perubahan. Ketika itu, segala aktivitas pendidikan, ekonomi, politik, kemasyarakatan, dan lainnya bertempat di masjid.
Di era modern seperti sekarang ini, untuk melihat perkembangan peradaban Islam yang tersentralisasi dalam satu kawasan sudah menjadi barang langka. Disebabkan laju globalisasi yang cepat, seolah masyarakat lebih mudah dikotak-kotakkan. Namun sudut pandang yang terkotak-kotakkan, layak untuk ditepis jauh-jauh dalam membangun kembali peradaban Islam.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan peran dari seluruh lapisan masyarakat muslim dalam membangun peradaban di sekitarnya. Urun tangan seluruh masyarakat muslim untuk membangun dan memajukan peradaban Islamtentu akan membantu ikhtiar dalam mewujudkannya.
Semangat membangun kembali peradaban Islam, kini terlahir dari para donatur Dompet Dhuafa dengan menghadirkan Zona Madina di kawasan Jampang, Parung, Bogor, sebagai pusat peradaban Islam di wilayah Jawa Barat. Di sanalah salah satu cikal bakal kawasan sentral dalam membangun peradaban muslim di Indonesia. Dilengkapi dengan beragam fasilitas pendukung. Dari sarana pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, hingga yang terbaru adalah pusat dakwah yaitu Masjid Al Madinah hadir di sana.
Dari sarana pendidikan, Bumi Pengembangan Insani (BPI) hadir sebagai pusat rancang bangun program pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan ala Dompet Dhuafa. Smart Ekselensia Indonesia, Sekolah Guru Indonesia, Jampang English Village, dan beragam kegiatan pengembangan pendidikan lainnya juga ada di BPI. Kemudian untuk menunjang sarana pemberdayaan kesehatan masyarakat, RS Rumah Sehat Terpadu (RST) dihadirkan guna memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat dhuafa. Bahkan saat ini, RST telah menjadi rujukan pasien BPJS, dan klinik mitra lainnya. Urun tangan berbagai Lembaga Zakat berbasis korporat dan sejumlah perusahaan turut melengkapi layanan kesehatan di RST, yang saat ini aktif melayani pasien cuci darah gratis, hingga fasilitas mesin NICU/PICU.
Tak hanya itu saja, dari sektor pemberdayaan ekonomi masyarakat, beragam pembudidayaan potensi lokal berkembang baik di sana. Dari program Kampoeng Ternak Nusantara (KTN) yang menjadi rujukan dan percontohan ternak kambing di sejumlah daerah, budidaya ikan hias, produksi jajanan khas berbasis UKM, maupun budidaya jamur, terus menopang tambahan ekonomi masyarakat di wilayah Zona Madina. Kemudian yang teranyar adalah berdirinya Masjid Al Madinah atau yang juga dikenal dengan Masjid Kubah Merah Putih tersebut, semakin melengkapi Zona madina sebagai pusat dakwah dari peradaban Islam di Parung, Bogor.
Melalui pembangunan peradaban di Zona Madina, diharapkan dapat meneruskan perjalanan Rasulullah SAW, dengan semangat yang sama saat mengembangkan peradaban baru di Madinah kala itu. Semoga ikhtiar membangun peradaban Islam ini dapat membawa bangsa menuju arah kebaikan yang lebih bermoral. dan kehidupan masyarakatnyasemakin tegap berdiri sejahtera. Amin.