Malam lailatul qadar, diyakini sebagai malam istimewa. Sering disebut-sebut lebih baik dari malam seribu bulan. Hal ini sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah Swt,
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadar: 1-5).
Pada malam ini, diyakini menjadi malam yang penuh keberkahan dan kelimpahan pahala serta doa dari turunnya para malaikat ke muka bumi. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk umat Muslim mencari malam lailatul qadar, fokus beribadah, dan banyak melakukan aktivitas berbagi untuk sesama.
Namun, siapa yang tahu kapan jatuhnya malam lailatul qadar? Sejauh ini, yang bisa diketahui perihal malam tersebut hanya petunjuk terjadinya di 10 malam (ganjil) terakhir pada bulan Ramadhan. Entah pada malam 21, 23, 25, 27 atau 29? Hal ini merujuk pada hadits dari Aisyah ra, menjelaskan,
“Rasulullah Saw beritikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, ‘Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Petunjuk soal malam lailatul qadar sudah sangatlah membantu umat muslim dalam mencari dan mendapatkannya. Lalu sekarang tinggal kita melaksanakannya dan fokus memperbanyak dan meningkatkan kualitas ibadah. Apalagi, sebelum malam lailatul qadar datang ada juga malam Nuzulul Quran, yang memiliki banyak hikmah.
Baca juga: Sejarah Malam Nuzulul Quran
Bila seorang muslim telah mencari malam tersebut, bagaimana caranya ia bisa tahu telah mendapatkan malam lailatul qadar? Ada tanda-tanda yang bisa dirasakan dari seorang muslim yang mendapatkan malam lailatul qadar.
Namun, untuk menjawab ini. Penulis mencoba memberikan gambaran perihal Lailatul qadar yang memiliki 3 arti pemaknaan. Dari 3 arti makna inilah bisa diketahui ciri-ciri seorang muslim telah mendapatkan malam lailatul wadar.
- Lailatul qadar memiliki arti malam di mana Allah Swt menetapkan perjalanan hidup manusia. Bisa juga malam di mana Allah Swt menetapkan titik awal perjuangan hidup dan strategi Rasulullah Saw dalam berdakwah mengajak umatnya ke jalan yang benar.
- Menjadi malam yang penuh kemuliaan, hal ini karena bertetpatan dengan diturunkannya Al-Quran. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah Swt dalam surat Al-Qadar ayat 1. Selain itu, Allah Swt juga menyebutkannya dalam surat Al-Dukhan, “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi” (QS. Al-Dukhan: 1).
- Memiliki arti malam yang sempit. Sempit di sini karena pada malam lailatul qadar inilah para malaikat turun ke muka bumi untuk membawa ketenangan dan kedamaian. Berdasarkan ciri ketiga inilah bisa dilihat ciri-ciri seseorang telah mendapatkan malam lailatul qadar. “Pada malam itu, turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.” (QS. Alqadar: 4).
Muhammad Abduh seorang pemikir Muslim asal Mesir menjelaskan, ‘Setiap orang dapat merasakan bahwa dalam jiwanya ada dua macam bisikan, baik dan buruk. Manusia sering merasakan pertarungan antar keduanya, seakan ada yang terlintas dalam pikirannya ketika itu sedang diajukan ke satu sidang pengadilan. Yang ini menerima, sementara yang lain menolak. Atau yang ini berkata lakukanlah dan yang lain mencegah. Sampai akhirnya memutuskan sesuatu.’
Pada malam lailatul qadar, para malaikat akan turun ke bumi dan menemui orang-orang yang mempersiapkan diri untuk menyambut kesucian ramadhan. seseorang yang bertemu dengan malaikat ini jiwanya akan terdorong untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Ia pun akan mendapatkan salam, yang mana akan terasa aman dan damai dalam diri hingga akhir hayat hingga fajar kehidupan baru.
Seseorang yang mendapatkan malam lailatul qadar, jiwa pun akan menemukan pencerahan perjalanan sejarah hidupnya di masa mendatang. Pada malam itulah, ia akan mendapatkan kemuliaan dan kejayaan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Dan pada saat itu pula malaikat akan turun untuk menyertai kehidupannya yang baru.
Terakhir, tanda-tanda seseorang yang mendapatkan malam lailatul qadar adalah doa yang diminta kepada Allah Swt dikabulkan.
Namun, terkait seseorang yang dapat merasakan lailatul qadar ini. Imam Qurthubi menjelaskan dalam kitab Al-Jami Al-Quran bahwa kadang-kadang seseorang yang mendapatkan lailatul qadar tidak melihat tanda-tanda tersebut.
Jadi. Itu dia ciri-ciri seseorang meraih malam lailatul qadar. Rasulullah Saw memberikan tipsnya untuk seorang muslim yang ingin mendapatkan dan merasakan lailatul qadar. Yakni, dengan melakukan itikaf sebagai metode perenungan dan penyucian jiwa.
Dari Aisyah ra mengatakan, “Apabila Rasulullah Saw memasuki sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan, beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dan berjima), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Melakukan itikaf ini carilah tempat suci seperti masjid bagi laki-laki. Dan bagi perempuan bisa dilakukan di rumah yang dikhususnya dijadikan tempat beribadah. Selama beritikaf, perbanyak beribadah seperti berdoa, membaca Al-Quran maupun berzikir mengingat Allah Swt.
Ada hikmah kenapa Allah SWT tidak memberitahukan kapan malam lailatul qadar datang. Hal ini karena Allah SWT ingin melihat umatnya bersungguh-sungguh dan memperbanyak ibadah di bulan suci ramadhan. Seandainya lailatul qadar diketahui, tentulah manusia hanya beribadah di malam itu saja. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bersungguh-sungguh mengejar malam lailatul qadar dan mendapatkannya.
Untuk menambah kekhusukan ibadha di malam lailatul qadar, kita juga bisa membaca doa qunut nazilah, doa memohon pertolongan Allah, dan doa tolak bala sesuai dengan tuntunan Islam.
Selain beribadah yang sifatnya spiritual dan ritual, kita juga bisa melaksanakan ibadah yang berorientasi sosial seperti menunaikan zakat, sedekah, atau berwakaf. Semoga amalan ini menjadi pelengkap kehidupan kita di dunia, dan menyelamatkan kelak di akhirat.