Berbagi adalah dorongan naluriah setiap manusia karena kita adalah sebagai makhluk sosial. Tanpa diminta, kita pasti akan sedih atau merasa empati saat ada orang lain yang memiliki kesulitan hidup. Entah itu masalah finansial, pendidikan, keluarga, atau hal-hal lainnya.
Sebenarnya, berbagi itu mudah tapi terkadang juga sulit untuk dilakukan. Biasanya ego mengekang kita untuk memberikan atau melakukan sesuatu untuk orang lain. Perhitungannya atas dasar untung rugi atau kita tidak mau kehilangan apa yang dimiliki karena telah memberikannya untuk orang lain.
Belum lagi, di masyarakat modern, khususnya masyarakat urban, sikap individual juga menjadi kultur atau kebiasaan. Kita dihantam dengan kompetisi, kerasnya pertarungan hidup antar kelas, dan berbagai macam tantangan lainnya. Terkadang ini yang membuat kita jadi sulit untuk berempati dan mau berbagi dengan ikhlas.
Berikut ini adalah beberapa tips agar kita memiliki kebiasaan untuk berbagi. Sepertinya ini hal yang mudah, tapi sulit jika sahabat tidak memiliki keinginan yang kuat. Tapi yakinlah, akan menjadi kebiasaan baik kalau sahabat menjalankannya secara konsisten.
- Berbagilah tanpa harus menunggu banyak rezeki
Konsep banyak rezeki sebenarnya adalah konsep yang sangat bias. Kita tidak pernah tahu, kapan dan apa standartnya seseorang dikatakan banyak memiliki rezeki. Orang-orang yang dianggap oleh dunia sebagai orang terkaya pun kadang masih merasa dirinya belum begitu kaya. Ini menunjukkan bahwa manusia sampai kapanpun tidak akan pernah puas dan tidak akan pernah berada pada titik pencapaian.
Cobalah untuk berbagi saat sahabat memiliki rezeki. Ada banyak sekali manfaat dari berbagi. Sedikit atau banyak, tidak perlu sahabat khawatirkan. Allah tidak pernah menilai sedekah atau sikap berbagi seseorang dari banyak atau sedikitnya. Terkadang yang sedikit di mata kita sangat berarti di mata orang lain. Tentu balasannya dari Allah pun akan berkali lipat.
Misalnya, kalau sahabat memiliki gaji bulanan, maka sisihkan sedikitnya untuk berbagi pada orang lain yang membutuhkan. Atau jika sahabat seorang freelancer dan mendapat fee yang cair dari seorang klien, jangan lupa sisihkan juga sebagiannya untuk bersedekah.
Ingat, bukan besar atau kecilnya, tapi kebiasaan kita berbagi dengan ikhlas dan tulus. Semakin banyak rezeki yang kita terima, akan semakin sulit kita untuk berbagi jika kebiasaan tersebut tidak pernah kita pupuk sejak dini.
- Berbagi dengan apa yang kamu miliki saat ini
Apakah berbagi harus dengan uang? Tentu saja jawabannya tidak. Ada banyak cara berbagi yang bisa sahabat lakukan lewat apa yang dimiliki saat ini. Misalnya jika sahabat memiliki banyak baju layak pakai, mainan anak yang masih berguna, buku-buku bacaan yang layak untuk dibagikan, atau mungkin makanan persediaan di rumah yang masih enak untuk dinikmati, maka coba berbagilah dengan hal tersebut.
Jika sahabat memiliki waktu luang dan energi yang lebih, sesekali coba luangkan waktu juga untuk menjadi relawan sosial atau membantu berbagai program kemanusiaan. Misalnya menjadi pengajar untuk anak-anak yang kurang beruntung, menjadi relawan di dapur umum tempat terjadinya bencana, dsb.
Rasakan bahwa ada kebermaknaan dan kebahagiaan yang tidak bisa dinilai dengan apapun karena aktivitas tersebut. Ya, karena berbagi bukan saja membahagiakan orang lain tapi juga diri kita sendiri.
- Rumus belanja: masuk satu, keluar satu
Cara ini bisa sahabat coba. Misalnya saat sahabat ingin membeli baju baru. Coba check kembali lemari, apakah ada satu baju yang bisa kita keluarkan untuk diberikan pada orang lain? Artinya, kita punya kebiasaan untuk tidak menumpuk sesuatu. Bisa membeli yang baru maka sebenarnya kita juga bisa memberikan yang lain untuk orang yang membutuhkan.
Jika kamu punya banyak barang layak pakai namun sudah jarang kamu pakai, coba saja untuk adakan garage sale. Jual kembali barang-barang tersebut dan pendapatannya bisa kamu sedekahkan. Selain menghindari penumpukan barang dan membuat jadi sia-sia, ini juga menjadi lebih berharga untuk orang lain.
Garage sale banyak dilakukan oleh para tokoh, artis, atau orang-orang berpengaruh lainnya. Kalau kamu punya banyak teman dan jaringan, cara ini tentu bisa sahabat coba ya!
- Bantu saudaramu yang terkena musibah
Bencana selalu datang di kehidupan manusia. Entah itu banjir, tanah longsor, gempa bumi atau bencana karena ulah manusia seperti kebakaran atau mungkin kabut asap. Tentu saja kita tidak pernah bisa memastikan kapan waktu terjadinya. Namun, saat sudah terjadi, kita bisa ambil bagian untuk membantu mereka. Para korban bencana efeknya bisa menjadi kaum dhuafa.
Kalau sahabat tidak punya waktu dan kesempatan khusus untuk menjadi relawan di lapangan, sahabat juga bisa berbuat baik dan berbagi melalui lembaga yang menangani hal tersebut. Seperti yang dilakukan Dompet Dhuafa misalnya.
Dompet Dhuafa selalu hadir dalam setiap bencana yang terjadi, termasak bencana-bencana besar skala nasional. Seperti yang terjadi pada tahun 2018, bencana gempa bumi dan likuifaksi di Palu, gempa bumi di Lombok 2018, hingga kabut asap di Riau di tahun 2019. Selama masa pemulihan, Dompet Dhuafa juga membuka kanal donasi online agar semua masyarakat ikut membantu.
Adanya bencana ini bukan saja ujian bagi para korban, tapi juga ujian bagi kita. Apakah kita mau membantu dan terdorong untuk menjadi bagian dari solusi masalah? Atau justru kita cuek dan tidak peduli.
- Buat dompet khusus sedekah
Cara lain yang bisa sahabat lakukan adalah dengan membuat dompet khusus untuk sedekah. Misalnya saat sahabat memiliki sisa uang jajan, maka sisihkan sebagiannya untuk disimpan di dompet khusus tersebut. Saat sahabat melihat ada yang membutuhkan atau ada korban bencana yang perlu pertolongan, sahabat tidak usah pusing bisa mengambilnya di dompet khusus tersebut.
Tapi pastikan kita selalu menjaga dompet tersebut hanya untuk bersedekah ya. Jangan sampai tergiur menggunakannya untuk belanja atau kebutuhan lainnya. Jadi ini membutuhkan kontrol diri yang kuat serta perencanaan keuangan yang baik.
Dalam sebuah ayat berikut, Allah SWT berfirman:
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar." (QS. An-Nisa: 114)
Untuk itu, berbagi dan bersedekah tidak akan sekalipun merugikan kita. Berbuat baiklah karena sekecil apapun yang kita lakukan akan menjadi manfaat untuk orang lain sekaligus bekal untuk kehidupan kita di akhirat nanti. Karena ada banyak sekali keutamaan sedekah yang lainnya.
Terus berbagi dan semangat untuk memberi, sahabat!