Salah satu perintah Allah SWT pada manusia adalah senantiasa menolong dan membantu orang lain yang kesusahan. Salah satunya adalah pada kaum dhuafa. Pengertian dan ciri-ciri tentang kaum dhuafa, dapat dibaca pada link berikut ini.
Allah menciptakan manusia di muka bumi bukan tanpa sebuah misi. Manusia diperintahkan untuk menjadi khalifah fil ard atau pemimpin di muka bumi, yang mampu menegakkan hukum-hukum keadilan dan keseimbangan. Teknisnya, kita bisa memilih sektor yang kita mampu dan dengan keahlian yang kita miliki. Di sanalah akan tercipta interaksi sosial sesama manusia.
Sayangnya, tidak semua manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dengan baik. Di sini, Islam tidak menerapkan hukum rimba, “siapa yang kuat dia yang menang”. Islam memiliki konsep keseimbangan, siapa yang kuat maka dia harus membantu yang lemah. Siapa yang memiliki kelebihan maka dia harus membantu yang kekurangan.
Namun, Allah juga memahami bahwa manusia ingin hasil sesuai dengan apa yang diperjuangkannya. Untuk itu, terkait harta pun Allah tidak pernah menyuruh manusia untuk menghabiskan keseluruhan hartanya untuk zakat atau bersedekah. Zakat hanya 2,5% (untuk zakat maal) dan sedekah sesuai keikhlasan. Dibaliknya ada keutamaan sedekah yang luar biasa menurut Al-Quran dan Hadits. Pahala dan kebaikan akan mengikuti sesuai dengan niat serta usaha kita.
Terhadap kaum dhuafa, manusia memang bertugas untuk bisa mengangkat derajat dan membantunya keluar dari garis kemiskinan. Kemuliaan besar bagi mereka yang mampu melakukan hal tersebut.
Berikut ini adalah manfaat dan keutamaan berbagi pada kaum dhuafa yang perlu sahabat ketahui.
- Menjadi hamba yang selalu bersyukur
Dengan kita berbagi pada kaum dhuafa, kita akan melihat bagaimana kehidupan mereka. Mungkin kita akan merasakan bahwa kehidupan kita tidak lebih buruk daripada apa yang mereka alami. Untuk itu, kita akan mulai bersyukur dan merasakan bahwa ada banyak sekali nikmat dari Allah SWT yang diamanahkan untuk kita.
Memang begitulah manusia. Kadang-kadang rasa syukur itu baru muncul saat melihat orang-orang dibawah kita. Perbandingan itu muncul barulah kita bisa bersyukur. Tentunya Allah mengharapkan agar kita bisa bersyukur dalam kondisi apapun. Karena nikmat-Nya begitu besar namun terkadang kita tidak menyadarinya.
Untuk itu, banyak-banyaklah berbagi untuk kaum dhuafa agar hidup kita semakin banyak bersyukur daripada mengeluh atau menyesali hidup.
- Membangun perasaan empati pada sesama manusia
Seperti yang dijelaskan pada poin nomor satu di atas. Dengan berbagi kita bisa ikut melihat dan merasakan apa yang mereka alami. Bagaimana sulitnya mendapat makan, tinggal di tempat yang kurang layak, atau berbagai hal yang membuat hidupnya serba terbatas dan kekurangan. Pelan-pelan perasaan empati ini akan muncul di dalam diri kita dan kita bisa merasakan bagaima kepedihan mereka.
Empati sosial adalah skill. Artinya, ia harus diasah agar bisa muncul dan perlu membiasakan diri untuk berbagi. Tidak muncul secara tiba-tiba bahkan empati juga dibentuk dari kebiasaan atau tanaman nilai di masa kecil. Dengan berempati, insya Allah dorongan kita untuk berbagi juga akan semakin besar.
- Merasakan hidup lebih manfaat
Berbagi artinya kita memberi dari apa yang kita miliki. Dengan begitu hidup kita lebih bermanfaat karena membuat orang lain menjadi lebih bahagia dan terpenuhi kebutuhannya. Berbagi juga bisa mengusir kesedihan mereka serta membuat mereka menjadi lebih baik.
Betapa besarnya keutamaan dari berbagi. Secara fitrah memang manusia ingin hidupnya berarti bagi orang lain atau sekitarnya. Setidaknya, dengan memberikan sedekah untuk kaum dhuafa maka kita sudah mencoba untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat.
- Membangun silaturahmi dan persaudaraan
Dengan berbagi kita bisa membangun silahturahmi dengan mereka yang membutuhkan dan terbangun persaudaraan. Asalkan kita memberikan bantuan dengan ikhlas, dengan penuh penghargaan, dan etika yang baik tentu penerima manfaat pun akan senang dengan perlakuan kita. Sikap ini akan menciptakan persaudaraan dan silaturahmi yang erat, khususnya antar sesama muslim.
- Motivasi untuk lebih banyak beribadah dan berikhtiar
Jika kita sudah merasakan manfaat dan nikmatnya berbagi, kita tidak akan pernah berhenti melakukannya hanya sekali saja. Ini seperti hukum kenikmatan dan kebahagiaan, kita akan selalu berusaha mengejarnya karena ingin mendapatkannya kembali. Sama seperti kebahagiaan dalam beribadah.
Dengan begitu, kita akan mencoba untuk lebih banyak lagi beribadah dan berikhtiar karena dengan hal tersebut kita bisa merasakan kenikmatan dan kebahagiaan. Apalagi, Allah SWT juga dalam ayat-ayat-Nya memberikan banyak motivasi kepada manusia bahwa ibadah dan ikhtiar dalam kebaikan, akan berbalas dengan pahala berlipat ganda. Selain itu, berbagi juga bisa menjadi pintu rezeki untuk kita.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad). Berbagi untuk kaum dhuafa adalah salah satu untuk kita bisa memberikan manfaat.
Semoga, kita bisa terus menjadi hamba Allah yang ringan untuk berbagi dan bersedekah. Tetap semangat berbagi, sahabat.