MAGETAN, JAWA TIMUR — “Kami menyadari betul, bahwa seharusnya yang paling sejahtera di Indonesia itu adalah para petani. Karena petani lah yang berjuang untuk memastikan kita semua ini punya pasokan pangan, namun nyatanya tidak sepenuhnya demikian. Maka Dompet Dhuafa mengangkat isu ini dan memperkuat kolaborasinya. Jika petani sudah berjuang, harus ada yang menemani perjuangannya,” tegas Bambang Suherman selaku Direktur Komunikasi & Aliansi Strategis Dompet Dhuafa, dalam sambutannya pada Panen Raya di Desa Krajan RT 03/RW 01, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Kamis (17/2/2022).
Pagi itu, Dompet Dhuafa melangsungkan Panen Raya bersama Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Sejahtera di lahan pertanian seluas 150 hektar hasil Program Ketahanan Pangan DD Farm. Disana, ia juga menyampaikan, Dompet Dhuafa berusaha untuk hadir, mencoba mengisi kekosongan permasalahan yang selama ini diderita oleh petani. Langkah-langkah ini sekaligus menjadi Closed Loop untuk internal kebutuhan pasar dan mampu memutus rantai pemasok produk pertanian ke masyarakat.
“Hari ini kita hadir bersama-sama dalam tujuan yang produktif, mengingatkan dan menguatkan kembali kekayaan dan sebenarnya kekuatan indonesia, yaitu agraria, pertanian. Kami pun senang sekali di Magetan ini menjadi model keberhasilan program pertanian yang mampu diduplikasi banyak pihak. Ini contoh keberhasilan kolaborasi Dompet Dhuafa dengan Gapoktan, kita upayakan agar kebaikan yang ada disini bisa kita duplikasi dan replikasi ke tempat yang lain,” pungkasnya.
Dompet Dhuafa punya semangat besar agar dasar kekuatan ini bisa dikembangkan. Sebab pertanian merupakan pilar tegaknya keberhasilan negera, serta mendorong anak-anak muda (petani milenial) agar konsen sebagai tegaknya potensi bangsa, denga melibatkan teknologi hingga potensi pasar. Pertanian, bukan profesi yang mati di masa depan, tetapi justru menjadi penjaga kearifan lokal bagi bangsa. Pun model program pertanian Dompet Dhuafa ini dapat diduplikasikan oleh lembaga-lembaga zakat dan kemanusiaan untuk ruang-ruang aktivitas pertanian.
Baca Juga: https://dompetdhuafa.org/id/berita/detail/Dompet-Dhuafa-Gelar-Panen-Raya-150-Hektar-di-Magetan
Ketua Gapoktan Sejahtera, Samsuri, menyampaikan, Gapoktan Sejahtera yang merupakan para penerima manfaat binaan Dompet Dhuafa, tergabung dari 10 kelompok tani yang melibatkan 200 petani per-kelompoknya. Bersamaan dengan pemberdayaan bersama Dompet Dhuafa ini, para petani di Krajan sedang melakukan transisi dari pengolahan kimia yang beralih ke organik.
“Dengan pupuk organik yang terjaga mutu dan kualitasnya, diharapkan selain hasilnya sehat, juga kesejahteraan meningkat. Dalam setahun bisa 2 kali panen, per-hektar bisa menghasilkan 5 hingga 6 ton. Selain itu, disini juga berpotensi hasil tanam jagung dan kacang tanah. Pun pengembangan perikanan serta UMKM,” ungkap Samsuri.
Dalam pendanaannya, Dompet Dhuafa menggunakan dana zakat produktif yang menggulirkan dana penyertaan modal bergulir selama dua tahun untuk mewujudkan tahap pemberdayaan dan kemandirian. Tahapan ini, dana penyertaan akan di kelola oleh Gapoktan Sejahtera untuk pengembangan produksi sebagai langkah untuk menggenjot kesejahteraan masyarakat dalam program Ketahanan Pangan dan kemandirian ekonomi hulu-hilir berbasis pertanian.
Bupati Magetan, Dr. Drs. Suprawoto S.H., M.Si, turut menyampaikan rasa terima kasih atas inovasi program Dompet Dhuafa, ditambah dengan pengawalan-pengawalan program oleh berbagai mitra dengan multi aksi, agar menjadi model ditempat lain yang berdampak luas bagi masyarakat Magetan dan sekitarnya. Semoga pertanian Magetan jadi contoh bagi banyak pihak nantinya.
”Ya, apa yang disampaikan Mas Bambang juga menyentuh dan membuka pikiran kami. Ini mendorong lahirnya close loop program bagi internal Magetan seperti pondok pesantren, rumah sakit, yang dikelola pemda, dan lain-lain. Rencana pengembangan pertanian bagi anak-anak muda Magetan untuk mendorong lahirnya produk-produk pangan dari hulu yang sehat tapi juga menyejahterakan petani. Pemda Magetan perlu mengawal atas kolaborasi ini untuk memberikan kebaikan-kebaikan di Magetan,” sebutnya. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)