BOGOR, JAWA BARAT — Ialah Wahid Hakim. Seorang atlet nasional olahraga hockey yang memiliki tinggi 173 cm dan berat 73 kg. Pria kelahiran Bogor 22 tahun silam lalu itu, juga merupakan mahasiswa Semester 5 di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Budi Bakti.
Wahid bersekolah di Indramayu sejak kelas 6 SD hingga SMA. Sejak saat itulah Wahid mulai menggeluti olahraga hockey. Alasan Wahid memilih hockey karena olahraga ini berbeda dari olahraga yang populer lain seperti sepakbola, volly, bulutangkis.
“Saat ini, Wahid tergabung dalam atlet hockey Jawa Barat, yang akan bertanding di PON XX Papua kali ini. Kampus Budi Bakti School of Management dipenuhi mahasiswa-mahasiswa dengan beragam prestasi, kemampuan, juga karakter luar biasa,” sebut Rina selaku Ketua STIM Budi Bakti.
Menurut atlet yang berposisi sebagai pemain belakang dengan spesialis shooter ini, ia mulai memiliki motivasi menjadi pemain hockey profesional dan terbaik ketika mendengar cerita kakak kelasnya yang ingin mengikuti olimpiade. Berkompetisi dengan pemain-pemain hockey terbaik di dunia, memantik semangat Wahid.
Namun, perjalanan Wahid tidak mudah. Dengan sebuah motto “proses tidak akan mengkhianati hasil”, ia bercerita bahwa setelah lulus SMA tahun 2012, Wahid menetap di Indramayu untuk memulai karir profesional.
“Hasil yang diperoleh Wahid saat ini bukanlah hal instan dan mudah. Menurutnya ada tantangan yang paling besar yang dihadapi oleh setiap atlet dan manusia yaitu melawan dan mengalahkan diri sendiri. Selamat berjuang, kang Wahid! Kami serta teman-teman di Dompet Dhuafa, mendoakan semoga bisa memperoleh hasil terbaik!” harap Rina.
Berdiri sejak tahun 2002, STIM Budi Bakti melakukan pengembangan alih kelola bidang pendidikan serta wakaf pada tahun 2019 dari Yayasan Pendidikan Ilmu Budi Bakti di Bekasi ke Yayasan Dompet Dhuafa di Jakarta. (Dompet Dhuafa / STIM Budi Bakti / Dhika Prabowo)