Sahabat, saat bayar zakat apakah kalian menyalurkannya sendiri pada penerima manfaat langsung atau menyalurkannya melalui lembaga zakat yang terpercaya? Sebenarnya, ada banyak manfaat bayar zakat di lembaga. Namun, mari kita bahas dulu tentang pengertian zakat secara umum.
Sejak perintah berzakat ditetapkan oleh Allah kepada seluruh umat Islam, maka kita bisa melihat berbagai manfaatnya. Hal ini dimulai dari masa Rasulullah SAW saat berdakwah di Mekkah. Zakat menjadi salah satu pilar Islam yang mendukung seluruh misi dakwah Rasulullah, mendanai berbagai kegiatan pembangunan Islam, menyelamatkan umat Islam dari kemiskinan, dsb. Tidak salah jika zakat menjadi kewajiban yang harus dilakukan.
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka” (QS: At-Taubah: 103).
Zakat, Masalah Sosial, dan Pengelolaan yang Profesional
Di masa kini, tentu zakat juga memiliki peranan yang sangat penting, khususnya bagi pengembangan dan pembangunan masyarakat. Kompleksitas permasalahan semakin besar dan semakin berkembang, sehingga pengelolan dan pengolahan zakat tidak sesederhana pada masa awal dakwah Rasulullah SAW atau pada saat pemerintahan awal Islam.
Pengelolaan zakat di masa kini dibutuhkan strategi, ilmu terkait, kecerdasan dan ketepatan para amil serta pemangku kebijakan. Zakat tidak sekedar menjadi ajang charity yang dampaknya hanya bisa dirasakan sehari. Justru zakat harus mampu menjadi hal yang produktif, memberantas kemiskinan, membantu kaum dhuafa dan menyelamatkan ekonomi masyarakat.
Namun, satu hal yang perlu kita pahami adalah pengelolaan zakat senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan serta permasalahan yang terjadi saat ini. Di zaman Rasulullah SAW, zakat banyak digunakan untuk membantu janda yang ditinggal suami, anak yatim kehilangan anak, hingga membantu pada proses hijrah nabi serta pengembangan dakwah Islam.
Pengelolaan zakat di masa Umar Bin Abdul Azis, zakat juga menjadi solusi pemberantasan kemiskinan. Dengan zakat, dalam waktu 2 tahun 6 bulan beliau berhasil menjadikan sistem yang dikelola secara profesional, komprehensif, dan universal. Hasilnya, tidak ada orang miskin dan negaranya menjadi makmur sejahtera.
Jika zakat dikelola oleh orang-orang yang tidak amanah, tidak profesional, tidak cerdas, kurang kreatif, dan kurang cermat maka zakat tidak akan menjadi rahmat bagi semesta alam. Ia hanya menjadi ibadah yang sekedar gugur kewajiban dan kebermanfaatannya menjadi minimalis. Untuk itu dibutuhkan orang-orang yang mengorganisir zakat dengan kemampuan tertentu agar lebih bermanfaat secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Manfaat Berzakat Lewat Lembaga
Walaupu menyalurkan zakat secara mandiri atau langsung pada mustahik tidak dilarang, namun ada banyak keutamaan menyalurkan melalui lembaga. Di Indonesia sendiri ada banyak sekali lembaga zakat yang mengelola dana ZISWAF secara profesional dan komprehensif. Salah satu yang sangat amanah, profesional, dan sebagai pelopor gerakan zakat di Indonesia adalah Dompet Dhuafa. Ada banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan, jika zakat dikelola dan disalurkan oleh lembaga alias tidak mendistribusikannya sendiri. Berikut adalah 11 manfaat jika dana zakat secara profesional dikelola oleh lembaga.
Sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW
Pada zaman pemerintahan Islam yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW, zakat dikelola oleh baitul maal khusus. Ada para amil yang bertugas untuk berkeliling dan dalam waktu tertentu akan menagih zakat dari umat Islam. Pada masa itu, zakat diorientasikan untuk perkembangan Islam di berbagai daerah, untuk orang-orang yang baru masuk Islam, dan juga para kaum fakir dan miskin.
Baitul maal langsung diawasi dan dikelola Rasulullah SAW bersama sahabat serta diserahkan pada orang-orang yang amanah. Baitul maal zakat ini bahkan tidak sembarangan beroperasi. Rasulullah SAW begitu ketat dalam sistem pelaksanaannya.
Untuk itu, pengelolaan zakat secara terorganisir melalui suatu lembaga sudah sejak zaman Rasulullah SAW dilakukan. Tujuannya agar pengelolaan bisa digunakan secara tepat sasaran, diawasi dengan ketat, serta amanah sesuai dengan fungsinya.
Lembaga Zakat di Indonesia Diawasi oleh Pemerintah dan Banyak Lembaga Lainnya
Bukan hanya pajak, di Indonesia, lembaga zakat yang beroperasi memiliki pengawasan dari Kementrian Agama. Selain itu, lembaga zakat juga pada umumnya harus memiliki izin, transparansi laporan yang berguna untuk akutabilitas publik. Untuk berzakat lewat lembaga, pastikan hal-hal legal ini sudah terpenuhi. Kita tidak perlu khawatir ketika akan berzakat melalui lembaga asalkan semua hal tersebut terpenuhi.
Sesuai Syariat Islam
Dalam lembaga zakat yang secara formal dan legal berdiri di Indonesia, biasanya terdapat struktur bernama Dewan Pengawas Syariah. Dewan Pengawas Syariah berfungsi untuk mengawasi apakah operasional, kebijakan, dan juga sistem yang dilaksanakan dalam lembaga sesuai dengan syariat Islam. Selagi hal ini ada di sebuah lembaga zakat, tentu kita bisa pastikan lembaga tersebut dalam pengelolaan zakatnya sesuai dengan syariah.
Jika menyalurkan dan mengelola sendiri, hal ini belum tentu bisa kita pastikan. Kita harus terlebih dahulu berkonsultasi pada ahli agama atau ulama terkait untuk memutuskannya. Jika melalui lembaga zakat, tentu sudah terpercaya dan aspek syariah dipastikan kebenarannya.
Zakat Tepat Sasaran
Lembaga zakat yang baik dan profesional, biasanya memiliki orang-orang ahli yang bertugas untuk menganalisa terlebih dahulu program atau bantuan apa yang tepat untuk golongan penerima zakat tertentu. Hal ini agar zakat tersebut tepat sasaran dan mampu memberikan manfaat besar bagi mereka.
Misalnya saja, bantuan anak yatim maka dibentukkan dalam bantuan beasiswa sekolah. Beasiswa sekolah akan membuat mereka bisa menempuh pendidikan dan di jangka panjang membuat mereka memiliki keahlian atau kemampuan untuk menghasilkan uang atau pekerjaan. Ini perlu dianalisis terlebih dahulu, karena tidak semua anak yatim berhak menerima zakat.
Atau jika penerima manfaat adalah golongan miskin yang berada di wilayah pertanian. Bantuan seperti pelatihan bertani, modal bertani, lahan pertanian, pupuk, ternak, akan lebih bermanfaat karena sesuai dengan konteks dan sasaran yang dituju.
Berdampak untuk Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Bantuan jangka pendek biasanya disebut juga charity atau bantuan sosial biasa. Bentuknya biasanya akan habis dalam waktu tertentu dan sementara. Misalnya saja, bantuan sembako, kebutuhan makanan, bantuan uang, dsb.
Namun, zakat juga bisa lebih bermanfaat secara jangka panjang. Hal ini biasanya dianalisis terlebih dahulu oleh lembaga zakat mengenai kebutuhan modalnya dan impact yang akan didapat. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa dalam bantuan pemberian modal untuk para peternak di daerah kaki Gunung Merapi.
Bantuan diberikan dalam bentuk sapi perah yang akan dikembangkan. Dalam jangka pendek, bantuan tersebut menjadi modal dalam bekerjanya penerima manfaat. Di jangka panjang, kurang lebih 5-6 tahun sapi pun menjadi bertambah banyak, air susu perahnya pun bisa dijual. Berawal dari proses tersebut, menjadi peternakan dan koperasi sapi perah yang mensejahterakan masyarakat sekitar.
Memuliakan Mustahik atau Penerima Manfaat
Dengan menyampaikan zakat melalui lembaga, kita juga bisa lebih memuliakan mustahik atau penerima manfaat. Mereka akan jadi lebih berdaya dengan program-program yang produktif serta kedepannya mereka akan memiliki penghasilan. Mereka tidak akan selalu menjadi mustahik, namun kedepannya akan menjadi muzakki. Itulah yang diinginkan dan ditarget dari lembaga zakat.
Baca Juga: Mustahik Adalah 8 Orang atau Golongan yang Berhak Zakat
Gerakan Zakat Lebih Masif
Ada banyak sekali lembaga zakat di Indonesia. Keberadaan lembaga-lembaga ini tentunya menghidupkan dakwah Islam dan gerakan zakat lebih masif lagi. Dengan kita ikut berzakat melalui lembaga, maka setidaknya kita berkontribusi dalam dakwah dan gerakan zakat tersebut. Zakat menjadi hal yang kadang tidak semua umat Islam memahami. Untuk itu, perlu edukasi, perlu pemahaman, dan ajakan agar zakat bisa bermakna dan lebih banyak umat Islam yang melaksanakannya.
Di Indonesia sendiri potensi zakat lebih dari 2T, namun yang terhimpun belum sebesar tersebut. Sisanya banyak disalurkan sendiri-sendiri dan hasilnya tidak bisa diukur secara pasti. Dengan kebersamaan menyalurkan zakat melalui lembaga, tentu potensi tersebut akan lebih tergali lagi.
Zakat Lebih Terintegrasi dan Komprehensif dalam Program Produktif
Zakat yang dikelola oleh lembaga akan lebih terintegrasi dengan berbagai program produktif lainnya. Lembaga zakat juga bisa menganalisa golongan penerima manfaat atau mustahik mana yang berhak dan prioritas untuk dibantu. Selain itu, model zakat produktif juga bisa diterapkan untuk membangun kemandirian dan memiliki tingkat suistanable yang tinggi.
Mengurangi Pajak Tahunan
Hal ini dijelaskan dalam UU No.23 tahun 2011, tentang pengelolaan zakat. Dasar hukumnya ada pada pasal 22 dan 23 ayat 1-2. Aturan dalam pasal tersebut berbunyi sebagai berikut:
- Pasal 22: Zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada BAZNAS atau LAZ dikurangkan dari penghasilan kena pajak.
- Pasal 23: Baznas atau LAZ wajib memberikan bukti setoran zakat kepada setiap muzaki (pemberi zakat), dan bukti tersebut digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak.
Untuk itu, jika sahabat menyalurkan melalui lembaga zakat nasional, maka ada kelebihan pengurangan pajak tahunan. Tentu dengan sayarat terdapat bukti sah dan legal dari lembaga bersangkutan. Lembaga juga benar-benar Lembaga Zakat Nasional yang sah dan diakui oleh negara.
Baca Juga: Daftar Lembaga Amil Zakat di Indonesia
Lebih Mudah dan Simple Melalui Zakat Online
Berzakat di lembaga zakat, kini lebih mudah dan cepat. Kita tidak perlu lagi mencari-cari kantornya, berkunjung langsung ke tempatnya, tetapi bisa membayarnya secara online atau melalui transfer bank.
Tentu saja hal ini tetap didukung oleh laporan yang rutin, campaign yang terbuka di sosial media atau paltform online, dan komunikasi yang bisa dijalin melalui berbagai media dengan pengurus lembaga zakat terkait.
Adanya Kebermaknaan yang Lebih Bagi Muzakki
Ada banyak kebermaknaan yang bisa kita dapatkan jika menyalurkan melalui lembaga zakat. Sebagai muzakki kita bisa melihat ada banyak penerima manfaat yang mendapatkan bantuan. Walaupun zakat yang kita salurkan mungkin tidak banyak, tetapi setidaknya sedikit dari zakat kita menjadi batu bata sebuah bangunan yang kokoh.
Zakat yang kita salurkan bersama dengan muzakki lain untuk lembaga zakat, juga menjadi manfaat bagi mustahik. Mereka bisa keluar dari jerat kemiskinan, mendapatkan penghasilan, dan menjadi lebih berdaya.
Itulah 11 manfaat dari berzakat melalui lembaga, terutama jika sahabat menyalurkan zakat melalui berbagai program di Dompet Dhuafa. Semoga, sebagai umat Islam kita bisa senantiasa mengamalkan zakat dan membantu sesama agar lebih berdaya dan keluar dari garis kemiskinan. Jangan lupa tunaikan zakat kita, agar hidup tenang dan keberkahan menyertai kita.